NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori mengkritik sikap yang ditunjukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa yang tidak memberhentikan Enzo Zenz Allie dari Akademi Militer (Akmil) yang diduga menjadi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Sikap kehati-hatian KSAD terhadap Enzo tidak tepat kalau diterapkan kepada salah seorang calon perwira di Akmil yang disinyalir terpapar paham HTI karena ini menyangkut ideologi negara dan negara kesatuan repubik indinesia,” ungkap Syaiful, Kamis (15/8/2019).
Syaiful menyebut KSAD terkesan tidak mau menerima masukan dari masyarakat meskipun menyngakut hal-hal yang mendasar dari sebuah negara yaitu ideologi bangsa Indonesia.
“Sikap yang ditampilkan oleh KSAD memberikan kesan bahwa institusi TNI masih belum berubah, masih belum modern,” kata Syaiful.
Menurut Syaiful, kasus diterimanya Enzo di Akmil ini tidak selaras dengan semangat pemerintah dalam mempertahankan ideologi negara dari kelompok ekstrimisme dan radikalisme yang selama ini berusaha merusak persatuan dan kesatuan NKRI.
“Bisa berlawanan dengan semangat yang digelorakan oleh Pemerintah dan keamanan tentang pemberantasan radikalisme, ekstrimisme dan terorisme, lalu untuk apa ada Densus ada BNPT?,” imbuh Syaiful.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut meminta kepada KSAD untuk menunda dulu proses pendidikan Enzo di Akmil.
“Saya berharap Pak KSAD untuk mem-pending dulu terkait keputusannya soal Enzo ini dan minta kembali masukan dari berbagai pihak yang punya kompetensi soal masalah ini, karena ini masalah sangat serius untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara,” tandasnya. (uck/adn)
Editor: Eriec Dieda