Lintas NusaPolitik

DPR Minta Militer Indonesia Ikut Sergap Abu Sayyaf

Kolompok Abu Sayyaf/foto nusantaranews via benarnews
Kolompok Abu Sayyaf/foto nusantaranews via benarnews

NUSANTARANEWS.CO – Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar mengatakan, pemerintah tidak bisa hanya menunggu kejutan-kejutan peristiwa atas penyanderaan yang saat ini masih terjadi. Misalnya, kata dia, membuka jalur non formal dan memberdayakan jejaring yang ada. Selain itu, perlu juga melakukan operasi intelijen dan membuka opsi infiltrasi militer.

“Seharusnya Pemerintah Filipina membuka jalur yang lebih lunak untuk mengikutsertakan militer Indonesia,” tegas Rofi.

Mayor Filemon Tan dari Komando Mindanao mengatakan, sejauh ini Abu Sayyaf masih menahan 15 sandera asing, termasuk seorang warga Norwegia, seorang warga Belanda, lima orang Malaysia dan delapan orang Warga Negara Indonesia. Selain itu, militan juga menyandera delapan warga Filipina di persembunyian mereka di hutan belantara Filipina Selatan.

Rofi menyadari bahwa langkah pembebasan sandera tidaklah mudah, karena perlu menghadapi teritori yang sulit dan adanya kendala diplomasi. Namun, Rofi juga merasa penanganan kasus ini seperti mandeg.

Baca Juga:  Anggaran Pembangunan Tugu Keris Capai 2,1 Miliar, Juhari Anggota DPRD Sumenep Minta Masyarakat Ikut Mengawasi

Padahal, kata Rofi, dengan keberhasilan dua orang sandera yang lolos dari sekapan kelompok abu sayyaf, sesungguhnya menjadi peluang bagi pemerintah Filipina dan Indonesia untuk melakukan langkah-langkah pembebasan yang lebih terukur.

Namun demikian, Rofi khawatir kelompok Abu Sayyaf akan melakukan respon yang tidak diharapkan terhadap sandera yang masih tersisa. Karenanya, Pemerintah harus segera bertindak dan merespon cepat.

“Pemerintah perlu menyiapkan langkah antisipatif atas keberhasilan dua sandera WNI yang lolos dari sekapan kelompok Abu Sayyaf di Filipina,” katanya.

Diketahui, Militer Filipina mengatakan pada hari Rabu (17/8) bahwa pasukannya menemukan sandera Indonesia yang disebutkan bernama Ismail, di Bual, Luuk, provinsi Sulu. Sembilan jam setelahnya ditemukan Muhamad Sufyan, satu dari tujuh awak TB Charles yang diculik kelompok Abu Sayyaf. Kedua WNI ini berhasil melarikan diri dari para penyekapnya. Dengan demikian, saat ini masih ada 6 WNI lagi yang disandera Abu Sayyaf. (Rafif)

Related Posts

1 of 2