Mancanegara

DK PBB Terbelah, Erdogan Ancam Kirim 3,6 Juta Pengungsi ke Eropa

DK PBB Terbelah, Erdogan Ancam Kirim 3,6 Juta Pengungsi ke Eropa
DK PBB Terbelah, Erdogan Ancam Kirim 3,6 Juta Pengungsi ke Eropa/Foto: Youtube

NUSANTARANEWS.CO – DK PBB terbelah ketika membahas agresi militer Turki di timur laut Suriah, Eropa menuntut dihentikannya operasi militer yang tidak bertanggung jawab. Presiden Turki mengecam Uni Eropa yang tidak mendukung operasi militernya, dan memperingatkan Eropa bahwa Turki akan membuka perbatasannya dan mengirim 3,6 juta pengungsi ke Eropa

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Operation Peace Spring itu sebagai tindakan untuk menghilangkan ancaman teror terhadap Turki sekaligus untuk membentuk zona aman yang akan memfasilitasi kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka dengan selamat, kata Erdogan ketika berpidato dalam acara Partai Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara.

Erdogan juga menambahkan Turki tetap menghormati integritas wilayah Suriah, dan menjamin bahwa ISIS tidak akan hadir lagi di Suriah timur laut setelah Turki menyelesaikan operasi militernya. Pada hari kamis, Angkatan Bersenjata Turki mengatakan bahwa pasukan Turki telah menetapkan target-terget ofensif militer di Suriah utara.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Sejak hari pertama operasi, jet-jet tempur Turki merangsek masuk hingga 30 kilometer di timur Sungai Eufrat menyerang basis-basis YPG. Serangan udara pertama dilancarkan ke kota perbatasan Ras al Ayn. Sementara pasukan darat menembakkan howitzer terhadap target-target di kota Tal Abyad, lapor Anadolu Agency. Tal Abyad adalah kota yang berjarak sekitara 100 kilometer dari Ras al Ayn di timur laut Suriah, dekat perbatasan Turki.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan operasi militer terus berlanjut sepanjang malam melalui darat dan udara. Pasukan darat Turki terus maju melintasi perbatasan ke Suriah utara. Menurut sumber militer sejauh ini serangan darat dan udara pasukan Turki telah menghantam sekitar 181 target di wilayah yang diduduki YPG di Suriah utara.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada wartawan bahwa Turki memiliki “masalah keamanan yang sah” dan telah memberi tahu NATO tentang rencana operasi militernya.

“Sekutu kami Turki berada di garis depan krisis dan memiliki keprihatinan yang sah terhadap keamanannya. Turki telah menderita serangan teroris yang mengerikan dan menampung jutaan pengungsi,” kata Stoltenberg.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Stoltenberg juga memastikan bahwa tindakan apa pun yang dilakukan di Suriah utara adalah proporsional dan terukur,” katanya setelah bertemu Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.

“Adalah penting untuk menghindari tindakan yang selanjutnya dapat mengganggu kestabilan kawasan, meningkatkan ketegangan dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia,” pungkasnya. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,051