Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Diserahkan Ke Warga, Huntara di Ponorogo Layak Jadi Desa Wisata

Diserahkan Ke Warga, Huntara di Ponorogo Layak Jadi Desa Wisata

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sebanyak 56 Hunian Sementara (Huntara) yang terdiri dari 42 unit huntara berada di Kampung Indah Puncak (KIP) Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo dan 14 unit di Kampung Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Rabu (17/1/2024) kemarin.

Menurut Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Noer Soetjipto mengatakan dengan adanya huntara tersebut diharapkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah tersebut meningkat. “Di wilayah tersebut potensi wisatanya sangat bagus sehingga bisa dikelola oleh warga sekitar. Harapannya bisa meningkat sektor ekonomi warga,” jelas politisi Partai Gerindra ini, Kamis (18/1/2024).

Menurut dia, tak hanya itu, di wilayah tersebut juga berpeluang untuk dikelola menjadi desa wisata, mengingat sekitar huntara tersebut dstinasi wisatanya sangat menjanjikan. “Apakah tepat jika wisata Glamping. Mudah-mudahan setelah proses ini ada perencanaan terkait pengembangan desa wisata atau ekonomi  tertentu, dibantu tim dari Pemkab untuk mencari potensi terbaik,” harapnya.

Noer Soetjipto berharap kepada Pemkab Ponorogo dan Perhutani untuk mengembangkan desa wisata atau ekonomi  yang sesuai dengan topografi wilayah dengan Desa Tumpuk Kecamatan Sawo dan Desa Bekiring Kecamatan Pulung.

Baca Juga:  Menangkan Golkar dan Prabowo-Gibran di Jawa Timur, Sarmuji Layak Jadi Menteri

Ditempat terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan huntara tersebut menyebut bahwa huntara yang diresmikan adalah dibangun di tanah Perhutani sebagai upaya relokasi warga terdampak tanah gerak pada awal 2023. Upaya tersebut merupakan langkah yang harus segera dilakukan mengingat penurunan tanah hampir menyentuh satu meter.

“Tahun lalu bulan Februari ada kejadian tanah gerak di sini dan itu menjadikan hunian mereka tidak aman. Maka mereka mengungsi di masjid yang juga sekolah di Desa Tumpuk ini. Kemudian komunikasi dan koordinasi terus dilakukan antara Pemprov , Pemkab dan Perhutani untuk mencarikan solusi huntara sebagai relokasi warga ini,” ujarnya.

“Ini adalah tanah Perhutani yang kemudian dipinjampakaikan untuk masyarakat. Tentu kami berharap bahwa huntara ini menjadi pilihan yang bisa memastikan keamanan dan kenyamanan bagi semua penghuninya,” imbuhnya. (setya)

Related Posts

1 of 63