Politik

Didukung PSI, Emil Dardak: Generasi Milienial Jangan Apatis Politik

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mendukung pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur 2018. (Foto: Setya/NusantaraNews)
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mendukung pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur 2018. (Foto: Setya/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Teka teki tentang siapa calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur (Jatim) yang akan dipilih oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terjawab sudah. Pilihannya jatuh pada pasagan nomor urut 1 yakni Khofifah Indar Parawansa–Emil Elestianto Dardak.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jawa Timur Sobikin Amin menegaskan pernyataan dukungan resmi itu kepada Emil Elestianto Dardak, calon wakil gubernur Jawa Timur dalam acara Kopdar wilayah di Surabaya, Selasa (17/4/2018).

“Sebelum ini, belum ada keputusan resmi dari partai untuk mendukung salah satu calon, baru hari inilah PSI memutuskan untuk mendukung Khofifah dan Emil Dardak sebagai calon gubernur dan wakil gubernur,” tegas Sobikin Amin.

Dia menyebut tiga alasan yang membuat PSI pada akhirnya memilih Khofifah-Emil. Pertama, pasangan ini adalah pasangan yang memiliki komitmen jelas terhadap sikap anti korupsi dan menolak intoleransi sekaligus menghargai keberagaman.

“Yang ke tiga, pasangan nomor urut 1 ini merepresentasikan generasi milenial dengan sosok Emil Dardak,” ujar Sobikin.

Baca Juga:  Ketuk Rumah Warga Ajak Coblos Nomor 2, Dulur Bu Lilik Optimis Khofifah-Emil Menang Tebal di Surabaya

Sementara itu, calon wakil gubernur Emil Dardak menjawab wartawan menyampaikan apresiasinya dan merasa terhormat atas dukungan partai yang banyak digawangi anak anak muda tersebut.

Menurut Emil sebenarnya dia dengan Grace Natalie (Ketua Umum DPP PSI) dan Tsamara Amany (Ketua DPP PSI) kenal baik dan sempat bersama-sama mengikuti program inovasi dan pengembangan kepemimpinan anak muda.

“Kita banyak bertukar pikiran dan memiliki pandangan yang sama tentang Indonesia ke depannya. Ada satu idealisme yang saya kira sangat banget bahwa pemuda jangan apatis terhadap politik,” jelas doktor lulusan Jepang tersebut.

Peran pemuda kata Emil tidak direpresentasikan hanya dengan cara misalnya berdemo kepada pemerintah.

“(Pemuda) ini sebagai sebuah entitas politik yang berani berbicara benar jika pemerintah benar. Dan beran mengkritik pemerintah secara elegan jika salah,” jelas Emil.

Lebih jauh bupati Trenggalek non aktif ini bahwa dukungan tersebut berarti bagian dari majunya generasi muda untuk lebih berperan dalam pembangunan terutama di Jawa Timur. (setya)

Baca Juga:  Takut Kalah, Diduga Petahana Suruh 10 Oknum Pengawas dan Penyelenggara Pilkada Jember Curangi Gus Fawait

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 47