Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Dicurhati Warga Terdampak Letusan Semeru, Anwar Sadad: Ingin Kembali Hidup Normal

Dicurhati Warga Terdampak Letusan Semeru, Anwar Sadad: Ingin Kembali Hidup Normal
Dicurhati warga terdampak letusan Semeru, Anwar Sadad: Ingin kembali hidup normal,

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Untuk kesekian kalinya, ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad mengunjungi korban terdampak letusan Semeru. Didepan Anwar Sadad, masyarakat terdampak letusan Semeru ingin kembali hidup normal dan beraktifitas kembali.

Kepada Anwar Sadad, salah satu anak warga di tempat pengungsian bernama Fadil nengaku sedih karena kesulitan sekolah dan mengaji sejak tinggal di lokasi pengungsian. Sekolahnya hancur tersapu lahar semeru. Fadil juga harus terpisah dengan teman-temannya yang menyebar di beberapa titik pengungsian.

“Dia ingin bisa berkumpul bersama teman-temannya, sekolah dan ngaji bareng,” kata Anwar Sadad, Selasa (21/12).

Dikatakan pria asal Pasuruan ini, selain Fadil, hamper mayoritas pengungsi terdampak letusan Semeru berharap untuk segera direlokasi dan menjalani hidup secara normal,”jelas pria yang juga wakil ketua DPRD Jatim ini.

Diungkapkan oleh Anwar Sadad,pihaknya berharap agar pemerintah segera membangun hunian sementara bagi para pengungsi terdampak gunung semeru. Pasalnya, hampir semua rumah warga terdampak rusak berat dan tidak bisa ditempati lagi.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Rapat Paripurna Peringatan HUT Kabupaten Nunukan Ke-25

“Rencananya akan dibangun huntara (hunian sementara, red) yang pembangunannya melibatkan TNI, BPBD, dan relawan, sambil menunggu dibangunnya huntap (hunian tetap, red),” tambahnya.

Dikatakan Anwar Sadad, pemerintah sudah menyiapkan areal seluas 120 hektar yang diperuntukkan sebagai tempat relokasi pengungsi.

“Setiap keluarga akan mendapatkan sebidang tanah seluas 10×14 meter dan bangunan sebagai tempat tinggal,” katanya.

Diperkirakan, lebih dari 2.500 keluarga kehilangan tempat tinggal sejak bencana erupsi Semeru tanggal 4 Desember 2021. Alumnus Ponpes Sidogori Pasuruan itu berharap agar Pemprov Jatim mengalokasikan anggaran khusus untuk merelokasi warga terdampak semeru. Kebijakan itu harus dilakukan karena kondisi pemukiman di jalur lahar gunung ssmeru sudah tidak aman bagi warga sekitar.

“Dukungan anggaran dari Pemprov Jatim tentu sangat penting. Apalagi di APBD 2022 terdapat alokasi anggaran sebesar 900 miliar rupiah dalam bentuk Belanja Tak Terduga, sebagian bisa diarahkan ke sana,” pungkasnya. (setya)

Related Posts

1 of 3,050