MancanegaraPolitik

Di Bawah Tekanan AS, Iran Malah Meningkatkan Produksi Pengayaan Uranium

Di bawah tekanan AS
Di bawah tekanan AS, Dewan Gubernur IAEA mengadakan pertemuan di markas mereka minggu ini/Foto: IAEA

NUSANTARANEWS.CO – Di bawah tekanan AS, Iran malah meningkatkan produksi pengayaan uranium. Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sangat mengkhawatirkan dengan peningkatan produksi uranium Iran akibat ketegangan yang terus meningkat. Pada pertemuan IAEA di Wina, Austria, Senin (10/06) terungkap bahwa Iran telah meningkatkan produksi pengayaan uranium tingkat rendah.

Iran telah menindaklanjuti ancamannya dengan mempercepat produksi uranium yang diperkaya, kata kepala pengawas atom PBB pada hari Senin, sebagaimana dilaporkan CBC.

Penilaian itu diambil saat ketegangan AS-Iran meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, setahun setelah Washington menarik diri dari perjanjian multilateral Nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi keuangan internasional. Iran pun membalas dengan menyatakan akan mengurangi sejumlah komitmen yang dibuat dalam perjanjian nuklir 2015 bersama negara-negara berpengaruh di dunia.

Washington pun kemudian bereaksi dengan cepat mulai dari memperketat sanksi dan memerintahkan semua negara dan perusahaan untuk menghentikan seluruh impor minyak Iran atau mereka akan dikenakan sanksi oleh sistem keuangan global. AS juga langsung megerahkan kekuatan militer besar ke Teluk Persia untuk mencegah ancaman Iran.

Baca Juga:  Survei Sering Unggul, Khofifah-Emil Berpeluang Menang Besar di Pilgub Jawa Timur

Teheran telah menanggapi respon agrsif AS tersebut dengan meningkatkan pengayaan uraniumnya, dan mengatakan kepada negara tersisa dalamperjanjinan kesepakatan nuklir untuk menyelamatkannya dengan mencari cara untuk memastikan Iran mendapatkan manfaat ekonomi seperti yang dijanjikan.

Yukiya Amano, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang bertanggung jawab untuk memantau kepatuhan Iran dengan kesepakatan nuklir, mengatakan Iran saat ini memproduksi uranium yang lebih diperkaya daripada sebelumnya, tetapi tidak jelas kapan akan mencapai batas stockpile yang ditetapkan sesuai dengan pakta perjanjian.

“Ya, tingkat produksi meningkat,” katanya dalam konferensi pers ketika ditanya apakah produksi uranium yang diperkaya telah dipercepat sejak laporan triwulanan terakhir badan tersebut, yang menemukan Iran mematuhi perjanjian nuklir pada 20 Mei. Dia menolak untuk mengukur meningkat.

Iran mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya masih mematuhi kesepakatan, tetapi akan melipatgandakan produksi uraniumnya yang diperkaya – sebuah langkah yang bisa membuatnya melanggar perjanjian bila stok melebihi ketentuan.

Baca Juga:  AHY Pimpin Kemenko Infra, Inilah Keuntungannya Buat Demokrat

Amano mengeluarkan pernyataan di tengah kekhawatiran bahwa Iran bisa melampaui batas cadangan pasokan yang ditentukan dalam perjanjian jika produksinya terus berlanjut dengan tingkat kecepatan seperti saat ini. Amano menyerukan negara-negara terkait untuk mencari cara guna meredakan ketegangan melalui dialog. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,056