EkonomiPolitik

Deddy Sitorus Tegaskan, New Normal Adalah Cara Menghindari Kebangkrutan Negara

Deddy Sitorus tegaskan, New Normal adalah cara menjaga kebangkrutan negara.
Deddy Sitorus tegaskan, New Normal adalah cara menjaga kebangkrutan negara, Selasa (26/5).

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Deddy Sitorus tegaskan, New Normal adalah cara menghindari kebangkrutan negara. Pemerintah melalui Surat Edaran Nomor HK.02.01/Menkes/334/2020, dan Surat Edaran Nomor K.02.01/Menkes/335/2020 telah menetapkan protokol pencegahan bagi pekerja dan aparatur sipil negara (ASN) yang mesti bekerja di kantor atau lokasi kerja lainnya untuk mencegah penyebaran virus corona pada situasi normal baru (New Normal).

Setidaknya ada 25 daerah yang akan menjalankan protokol New Normal. Daerah tersebut adalah: Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan,  Kabupaten Tangerang , Kota Tegal, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Sidoharjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Malang, Kota Palangkaraya, Kota Tarakan,  Kota Banjarmasin, Kota Banjar Baru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Buol.

Tak sedikit masyarakat yang bertanya-tanya terkait New Normal tersebut. Politisi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus ketika dikonfirmasi Nusantara News, Selasa (26/5) menjelaskan maksud dari Pemerintah menerapkan protokol Normal Baru tersebut adalah untuk membuka kembali aktifitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya tidak ada sebelum pandemi.

Baca Juga:  Kecewa Kinerja Bupati Hendy, Emak-emak Lamar Gus Fawait Maju Pilkada Jember

“New Normal ialah aktifitas warga di luar rumah seperti bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yang ditetapkan. Jadi bukan sekedar bebas bergerombol atau keluyuran,” tutur Deddy

Menurut Deddy, New Normal merupakan upaya menyelamatkan kehidupan warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya. New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau work from home atau pembatasan sosial yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif wabah virus corona sehingga warga yang memerlukan aktifitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yang ditetapkan

“Kenapa diberlakukan? Karena tidak mungkin warga terus menerus bersembunyi di rumah tanpa kepastian. Tidak mungkin seluruh aktivitas ekonomi berhenti tanpa kepastian yang menyebabkan kebangkrutan total, PHK massal dan kekacauan sosial.” tegasnya.

Hal tersebut ditujukan agar negara tetap mampu menjalankan fungsi-fungsinya sesuai konstitusi. Deddy mengingatkan, bahwa pemasukan negara berasal dari pajak dan penerimaan negara lainnya. Jika aktivitas ekonomi terus berhenti total maka negara tidak punya pemasukan, akibatnya negara juga tidak bisa mengurus rakyatnya.

Baca Juga:  Turun Gunung ke Jatim, Masyarakat Malang Raya Rindu SBY

“Jika New Normal tidak dilakukan maka dampak sosial ekonominya tidak akan bisa tertahankan. Kebangkrutan korporasi selanjutnya akan membawa efek domino kebangkrutan negara,” tandas Anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Untuk itu Deddy berharap agar New Normal diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih ada disekitar kita. Untuk itu aktivitas ekonomi publik diperbolehkan dengan syarat menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

“Jika anda tidak setuju dengan New Normal, silakan tetap tinggal di rumah. Sebab banyak orang tetap harus keluar rumah untuk bisa menghidupi keluarganya. Tidak semua orang bisa bertahan selama berbulan-bulan apalagi bertahun-tahun dan tetap bisa menghidupi keluarganya,” katanya

Deddy juga meminta bahwa untuk memastikan New Normal bisa berjalan baik maka pemerintah harus melakukan upaya yang sistematis, terkordinasi dan konsisten dalam melakukan pengawasan publik dan law enforcement. Di dalamnya juga termasuk memperbesar kapasitas sektor kesehatan kita untuk mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19.

Baca Juga:  Khofifah Effect Makin Ngegas, Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim Melonjak Pesat

“Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi untuk memastikan pemeriksaan kesehatan yang massif, tersedianya sarana perawatan dan peralatan medis, melindungi mereka yang paling rentan melalui penyiapan pengamanan sosial yang tepat sasaran dan perlindungan kesehatan,” ujarnya

Selebihnya, ungkap Deddy, tergantung kepada masyarakat sendiricmau berpartisipasi dan mau melindungi diri atau tidak. Deddy juga minta agar semua pihak bersinergi  dan bukan malah menyebarkan provokasi. Karena dngan adanya provokasi, akan tersebar energi negatif yang tidak bermanfaat bagi siapapun serta berpotensi menimbulkan kecemasan publik.

“Jika anda cemas, lindungilah diri anda dan keluarga sebab itulah satu-satunyanya cara sampai dunia menemukan vaksin, obat yang murah dan terjangkau serta metode pemeriksaan yang cepat, tepat dan terbukti akurat,” pungkasnya. (ES/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,049