Politik

Debat Pilkada DKI Jakarta 3, Anies-Sandi vs Agus-Sylvi Soal Penertiban dari Satpol PP ke Pedagang

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam debat pilkada DKI 3, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat giliran untuk bertanya kepada Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Pertanyaan yang diajukan oleh Anies kepada Sylvi yakni terkait Satpol PP. Hal itu berdasarakan karena Sylvi yang pernah menjabat sebagai Plt Kepala Satpol PP DKI Jakarta pada saat Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur.

“Saya ingin bertanya untuk Ibu Sylvi terkait Satpol PP. Satpol PP adalah salah satu institusi yang paling ditakuti oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL). Oleh warga juga ditakuti karena kehadirannya mengancam. Sebagai salah satu orang yang pernah memimpin (Satpol PP), bila kami terpilih menjadi gubernur, apa nasihat ibu kepada kami untuk mengelola Satpol PP di Jakarta?” ujar Anies, di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Mendengar pertanyaan itu, Sylvi menjawab pertanyaan dari Anies. Dia menjelaskan, di bawah kepemipinannya banyak daerah-daerah PKL di Jakarta yang kini menjadi tertata rapi. Menurutnya, Satpol PP bisa dikelola secara humanis tanpa menimbulkan ketakutan.

Baca Juga:  WaKil Bupati Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Tahun 2024 Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik

“Pak Jokowi yang mengangkat saya sebagai Plt Kepala Satpol PP. Satpol PP bisa dikelola secara humanis. Sebagai bukti, ketika PKL mestinya digusur, saya mengatakan jangan digusur. Ini ditata. Saya punya contoh. Misal di Jalan Sabang, Kampung Lima, itu menjadi PKL terbaik dengan food security yang higienis se-Asia tahun 2010,” kata Sylvi.

Menurut dia, hal terpenting untuk mengelola Satpol PP dan pemerintahan yakni dapat menggunakan hati. “Bagaimana kita memimpin dengan hati. Itu yang penting,” ucap Sylvi.

Kemudian selanjutnya Sylvi mempersilakan kepada Agus untuk meneruskan jawaban soal Satpol PP. Menurut Agus, Satpol PP harus diberdayakan sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

“Satpol PP diberdayakan sesuai Tupoksi membantu gubernur untuk melakukan penertiban terhadap hal-hal yang mengganggu lingkungan. Bukan untuk mengusir PKL tidak dengan manusiawi. Justru sebaliknya. PKL harus diberdayakan sebaik-baiknya karena itu jadi pergerakan ekonomi kerakyatan,” ungkap Agus.

Mendengar tanggapan dari Agus serta Sylvi, Sandiaga pun memberikan reaksi. Sandi sejalan soal memimpin dengan hati yang telah dijabarkan oleh Sylvi.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Lantik 114 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab Nunukan

“Kami melihat betul, untuk memimpin harus dengan hati. Kami punya program OK OCE yang bisa mengangkat pemberdayaan perempuan. Bagaimana skill jejaring dan akhirnya kita bisa hadirkan untuk mereka kesejahteraan yang diinginkan PKL. Kami yakin akan menghadirkan itu untuk lima tahun ke depan,” papar Sandiaga.

Agus kembali menanggapi pernyataan dari Sandiaga. Menurutnya, di Jakarta butuh pemimpin yang punya visi untuk menata dan memberdayakan PKL dengan lebih baik. Selain itu, pengelolaan Satpol PP juga harus menggunakan logika dan hati yang baik.

“Pembangunan di Jakarta harus berkeadilan. Tangan-tangan di Pemprov DKI termasuk Satpol PP, logika dan hati yang baik ini esensi kepemipinan memengaruhi orang lain secara ikhlas. Mengikuti kita bukan hanya dengan kekuasaan, kekuatan,pembersihan dan penertiban selama-lamanya ini nggak benar. Harus kita ubah,” tutur Agus.

Reporter: Richard Andika

Related Posts

1 of 30