Terbaru

Cegah Alzheimer Sejak Dini: Kenali dan Pahami 10 Gejalanya

NUSANTARANEWS.CO – Setiap bulan September diperingati sebagai bulan Alzheimer Dunia. Tahun ini di beberapa kota digelar kegiatan sebagai bentuk kewaspadaan terhadai timbulnya demensia atau penyakit Alzheimer.

Tepat pada tanggal 21 September 2016, sebagai hari Alzheimer seduani, Pemerintah Daerah DKI Jakarta adakan acara Peluncuran Fitur Pendukung “Gerakan Melawan Pikun” Via Smartphone dan Pengukuhan Pasukan Ungu dalam Mewujudkan Jakarta Ramah Lansia dan Demensia, Bulan Alzheimer Dunia 2016. Kegiatan yang akan ditutup dengan tari Poco-poco Ceria ini tidak semata-mata acara ceremonial semata. Tetapi ada spirit untuk mencegah demensia terhadap masayarakat DKI.

Seperti sebuah bahasa bijak, bahwa mencegah lebih baik dari mengobati. Maka, nusantaranews.co akan mengemukakan hasil survei Alzheimer Desease International (ADI), bahwa demensia bisa mendera orang tua karena 10 gejala. Adapun penelitian terbaru disebutkan bahwa, setiap 3 detik di dunia, terdeteksi 1 orang kena Demensia.

Karena itu, jangan sekali-kali maklum terhadap penyakit pikun atau demensia. Dimana sejak tahun 2013 sudah disebutkan ada 60-70% kasus demensia merupakan penyakit alzheimer. Dan perlu dikatahui, raibnya memori hingga mengganggu aktivitas sehari-hari bukan merupakan bagian normal dari penuaan. Namun yang patut dicermati apabila melihat salah satu dari 10 gejala alzheimer di bawah ini, segera konsultasikan pihak yang kompeten di bidangnya.

Baca Juga:  Budaya Pop dan Dinamika Hukum Kontemporer

Pertama, Gangguan Daya Ingat. Cirinya sering lupa terhadap kejadian yang baru terjadi, lupa janji, menanyakan dan menceritakan hal yang sama berulang kali.

Kedua, Sulit Fokus. Artinya, sulit melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Misal lupa cara memasak, lupa mengoperasikan smartphone, dan bekerja lebih lama dari biasanya.

Ketiga, Sulit Melakukan Kegiatan yang Familiar. Contohnya, seringkali sulit merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari atau sulit mengaur keuangan.

Keempat, Alami Disorientasi. Biasa orang ini bingung akan waktu, lupa ini hari apa, dan bisa tidak tahu jalan pulang kembali ke rumah.

Kelima, Kesulitan Memahami Visuospasial. Artinya orang ini sulit untuk membaca, mengukur jarak, menentukan jarak, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak suatu benda saat berjalan, menuangkan air di gelas namun tumpah dan tidak tepat menuangkannya.

Keenam, Gangguan Berkomunikasi. Orang dengan gejala ini alami kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat, seringkali berhenti di tengah percakapan dan bingung untuk melanjutkannya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Apresiasi Digelarnya Festifal Budaya Banjar

Ketujuh, Menaruh Barang Tidak pada Tempatnya. Artinyam Lupa dimana meletakkan sesuatu, kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut.

Kedelapan, Salah Membuat Keputusan. Misalnya berpakaian tidak serasi. Seperti memakai kaos kaki beda warna satu sama lain, tidak dapat memperhitungkan pembayaran saat bertransaksi, dan tidak dapat merawat diri dengan baik.

Kesempan, Menarik Diri dari Pergaulan. Misalnya tidak memiliki semangat ataupun inisiatif untuk melakukan aktivitas atau hobi yang biasa dinikmati. Dan biasanya tidak terlalu bersemangat untuk berkumpul dengan teman-temannya.

Kesepuluh, Perubahan Perilaku dan Kepribadian. Gejala yang terakhir ini biasanya emosi seseorang itu berubah drastis, menjadi bingung, curiga, depresi, takut atau ketergantungan yang berlebihan pada anggota keluarga, mudah kecewa dan putus asa baik di rumah maupun dalam pekerjaan.

Jika salah satu gejala di atas dialami oleh Anda, saudara atau teman Anda, segera ditangani dengan mendatangi dokter atau spesialis. Namun untuk mencegah itu semua juga bisa dengan melakukan tari poco-poco.

Baca Juga:  Turun Gunung di Lumajang, Ribuan Emak PKS Berjibaku Menangkan Kbofifah-Emil di Pilgub

Pada prinsipnya, melakukan pola hidup sehat, rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, berpikiran positif dan beraktivitas secara seimbang, maka penyakit Alzheimer bisa tercegah sejak dini. (Sule/Red-02)

Related Posts