NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Apakah Bunda pernah menggunakan kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil?
Dengan menggunakan kalkulator ini, Bunda jadi lebih mudah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran mengenai rekomendasi kenaikan berat badan ideal sesuai usia kehamilan. Hal itu juga berguna untuk mempertimbangkan status gizi sebelum hamil.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil, simak ulasan berikut ini!
1. Apa Itu Kalkulator Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil?
Kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil merupakan alat yang berguna untuk memperkirakan berat badan yang harus Bunda tingkatkan selama kehamilan yang direkomendasikan. Bunda bisa menggunakan kalkulator ini untuk menentukan kenaikan berat badan kehamilan. Selain itu, kalkulator ini juga untuk membandingkan dengan yang direkomendasikan setiap minggu selama kehamilan.
Status gizi sebelum hamil bisa Bunda dapatkan dari Indeks Massa Tubuh (IMT) atau lebih populer dikenal sebagai BMI (Body Mass Index) yang merupakan salah satu cara untuk mengetahui status gizi.
Caranya yaitu menggunakan rumus yang berisi tinggi badan sebelum hamil dan berat badan sebelum hamil.
2. Cara Menghitung Kalkulator Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil
Cara menghitung kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil bisa berdasarkan pada tinggi badan dan berat badan sebelum lahir. Selain itu, ada juga beberapa kalkulator online yang bisa Bunda gunakan untuk menghitung BMI.
Namun, berikut ini cara menghitung kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil secara manual, yaitu:
Berat badan (dalam kg): Kuadrat tinggi badan (dalam ukuran meter)
BMI = (BB)/[(TB) x (TB)]
Setelah mengetahui berapa BMI Bunda, bisa gunakan panduan dari Institute of Medicine (IOM) untuk mengetahui total kenaikan berat badan ibu hamil yang ideal.
-
BMI di bawah 18,5
Angka di bawah 18,5 menunjukkan bahwa Bunda underweight atau kekurangan berat badan. Kenaikan berat badan ideal selama kehamilan adalah 12 hingga 18 kg.
Ada banyak alasan ibu hamil memiliki BMI rendah, misalnya mungkin karena alasan medis seperti tiroid yang terlalu aktif. Jika menurut Bunda itu masalahnya, maka konsultasikan dengan bidan atau dokter kandungan Bunda.
-
BMI 18,5 hingga 24,9
Angka 18,5 hingga 24,9 adalah ideal, kenaikan berat badan yang baik antara 11 hingga 16 kg. Pada trimester pertama, kenaikan berat badan Bunda sebaiknya antara 0,5 hingga 2,5 kg. Setelah itu, Bunda bisa ikuti dengan kenaikan berat badan 0,5 kg per minggu.
-
BMI antara 25 hingga 29,9
BMI 25 hingga 29,9 menunjukkan overweight. Kenaikan berat badan Bunda selama kehamilan sebaiknya tidak terlalu banyak. Kenaikan berat badan ideal adalah 7 hingga 11 kg.
-
BMI di atas 30
Setelah menghitung kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil, kemudian yang muncul BMI di atas 30, maka hal itu menunjukkan obesitas. Idealnya kenaikan berat badan hanya 5 hingga 9 kg saja.
Sebagai contoh, bila Bunda memiliki berat badan sebelum hamil 50 kg dengan tinggi badan 1,6 meter. Maka, angka BMI yang didapatkan adalah 50/(1,6 x 1,6) = 19,5. Jadi, total kenaikan berat badan Bunda yang ideal selama hamil adalah 11 hingga 16 kg.
Itulah informasi seputar pengertian kalkulator kenaikan berat badan ibu hamil dan cara menghitungnya. Beberapa ibu hamil mungkin sudah kelebihan berat badan, sementara beberapa lainnya justru ingin menambah berat badan.
Namun, seorang ibu hamil tidak boleh melakukan diet atau mencoba menurunkan berat badan selama kehamilan. Sebaiknya ibu hamil mengontrol berat badan saat kehamilan dengan mengikuti beberapa cara berikut ini :
- Mengkonsumsi makanan yang sehat seperti buah – buahan dan sayuran segar.
- Hindari makanan yang tidak bergizi
- Membatasi minuman manis
- Menghindari camilan junk food seperti keripik, permen, kue, kue kering, dan es krim.
- Mengurangi lemak termasuk minyak goreng, margarine, mentega, saus, mayonase, saus salada biasa, lemak babi, krim asam, dan krim keju.
Itulah cara menghitung kalkulator kenaikan berat badan saat ibu hamil. Semoga bermanfaat ya. (*)