KesehatanTerbaru

Bukan Kondisi Sepele, Inilah Cara Mengatasi Congek Menurut Spesialis THT RSUD Dr. H. Moh Anwar

Bukan Kondisi Sepele, Inilah Cara Mengatasi Congek Menurut Spesialis THT RSUD Dr. H. Moh Anwar
Bukan kondisi sepele, inilah cara mengatasi congek menurut spesialis THT RSUD Dr. H. Moh Anwar/Foto: Dialog  intraktif tentang kesehatan telinga.

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Congek adalah salah satu penyebab gangguan pada indera pendengaran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Penyakit pada telinga yang menyebabkan menurunnya pendengaran ini sering dianggap sepele. Bahkan ada anggapan bahwa gangguan pendengaran ini sebagai kondisi yang akan sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan serius. Senin, 13 Desember 2021

Namun menurut dr. Dyah Pertama Suryanti, narahubung dokter spesialis THT RSUD. Moh Anwar Sumenep mengungkapkan bahwa congek ternyata bukanlah kondisi yang sepele. Ia bahkan menyebutkan kondisi ini butuh penangan operasi jika sudah berada pada tahap kronis dan tidak bisa diobati dengan pengobatan biasa.

Dalam podcast channel YouTube RSUD dr H Moh Anwar, dr Dyah menyampaikan jika telinga manusia terbagi menjadi tiga bagian dan masing-masing dapat mengalami infeksi

“Ada otitis eksterna atau infeksi telinga luar, ada otitis media atau infeksi telinga bagian tengah, dan ada juga infeksi pada bagian dalam yang bisanya komplikasi dari otitis media itu,” terangnya saat ditanya tentang kondisi-kondisi telinga.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Resmikan Gedung Baru SMPN 4 Nunukan Selatan.

Ia juga menyebutkan jika congek adalah kondisi yang terjadi pada bagian tengah telinga. Congek atau Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) disebabkan oleh peradangan kronis di telinga bagian tengah dan rongga tulang mastoid yang disertai dengan pecahnya (perforasi) gendang telinga.

Menurutnya, congek biasanya rentan dialami oleh anak-anak di bawah umur 10 tahun. Hal tersebut karena bagian tengah telinga memilki saluran yang berhubungan antara telinga tengah dengan tenggorokan atau hidung yaitu tuba. Sedangkan tuba anak-anak cenderung lebih pendek dan horizontal sehingga rentan dengan congek.

Lebih lanjut, dokter THT ini menyebutkan jika cara mengatasi congek harus berdasarkan level kondisinya. Antara congek akut atau kronis. Namun secara umum ia menyebutkan dua tahap penanganan

“Perama tentu dengan pengobatan. Namun jika lebih dari dua Minggu dan terjadi perubahan mukosa di dalam telinga dan telinga tengah sudah tidak bisa kering. Maka langkah kedua harus operasi”, paparnya.

Dalam pengobatan telinga, ia tidak menyarankan masyarakat untuk melakukan pengobatan mandiri, karena kondisi telinga tidak bisa dilihat. Ia juga menyampaikan jika congek harus segera diobati agar lubang pada gendang telinga tidak melebar.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Resmikan Ruang Baru SDN 002 Sembakung

“Segera datang ke dokter,” pungkasnya.

Related Posts

1 of 3,049