Bersamamu di Bulan Juni
Kuingat waktu pagi menjelang sore kelabu
Kau merekahkan senyum indah pada wajahmu
Membekas sampai saat ini dalam ingatanku
Perjalanan yang indah dan penuh kenangan bisu
Di bulan juni lalu
Mengajarkanku bahagia berulang-ulang
Sampai aku lupa cara untuk berpaling
Aku tak tahu cara jatuh dan terluka saat ini
Karena pertemuan itu.. menyisakan tawa baru
Bersamamu di bulan juni
Tersungging dalam hati kecilku
Semua itu kusimpan jadi realita hidup
Tetaplah bersamaku..
Kelak kau akan menjadi tapakanku
Menuju surgaNya
Annuqayah, 2019
Terhunjam Masa Lalu
Aku jemu dengan masa lalu
Samar tanpa bayangan dulu
Dalam lubuk hatiku sendu
Membuat linangan air mata jatuh tak terasa
Serpihan-serpihan tercerai tak berirama
Deraian berlabuh kepada langit dan bumi
Menyaksikanku tertiup angin yang tak sayup
Annuqayah, 1 Agustus 2019
Kebersamaan Kita
Angka-angka di dalam perjalanan ini
Bertutur sapa bersama kenangan lalu
Aku merajut asa bersama paradigma nyata kita
Searah, selangkah bersama
Kualunkan dengan nada-nada bahagia
Puisi menjalar ke dalam hati kita
Sampai kita melupakan sejarah
Yang menyematkan kematian di antara kita
Annuqayah, 14 September 2019
Puisimu
Kuselipkan potongan-potongan kata darimu
Perjalanan yang menyisakan sejarah
Tentang puisimu
Telah kureguk bersama secangkir kopi hitam buatanmu
Kurangkul senja yang menggantungkan ornamen kesukaanmu
Bersama bait puisi indahmu di minggu lalu
Kau menyuratkan puisi di kantong kisahmu
Tanpa kusadari
Merambat ke dalam alunan perjalananku
Puisimu sakral, Tuan
Annuqayah, 14 September 2019
Datang dan Pergi
Kemarin aku melihatmu sedang bercengkerama
Dengan awan.
Namun tak kudapati dirimu
Hari ini. Di mana dirimu?
Aku menanti. Menyaksikan kembali
Fatamorgana yang kau beri.
Kini aku mengerti.
Kau hanya berlalu allang dan pergi
Annuqayah 09 September 2019
Penulis: Tha Dita, Lahir di Pamekasan. Menempuh pendidikan di Madarasah Aliyah Annuqayah Putri dan mengaji di PP. Annuqayah Daerah Lubangsa Putri Guluk-guluk Sumenep Madura. Aktif di Forum Literasi Santri (Frasa)