Kesehatan

Bersama Berantas AIDS Lahir Batin

NUSANTARANEWS.CO – Kembali peringatan hari AIDS sedunia dirayakan Kamis (1/12/2016). Untuk kesekian kalinya dunia masih dipusingkan pada penanganan dan pemberantasan penyakit tersebut.

Berbagai jenis obat penangkal untuk membasmi penyakit AIDS terus diupayakan. Namun, tak satu pun yang mampu menemukannya.

Tidak hanya melalui obat dan pengobatan, dengan adanya penyuluhan dan sosialisasi dari perbagai pihak, upaya pencegahan terus dikampanyekan. Namun bersamaan itu, gaya hidup manusia modern seakan membiarkan persebaran AIDS terjadi begitu saja.

Semua lembaga-lemabaga kesehatan pun turun dan bergerak guna meminimalisir dan mencegah bahaya virus mematikan ini.

Dalam proses penanggulangan AIDS bukan hanya inovasi baru dalam pengobatan saja yang dibutuhkan, melainkan juga belajar dari pengalaman dari negara-negara lain yang pernah menghadapi kasus serupa.

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya di Hari AIDS tahun 2009 silam pernah mengatakan pemberantasan HIV harsus disosialisasikan dengan berbagai kelompok lapisan masyarakat. Dimaksudkan disini adalah partisipasi (keikutsertaan) masyarakat luas dalam memutus mata rantai penyebab HIV muncul.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Hal ini merupakan sebagai altirnatif lain, mengingat hingga sampai detik ini belum bisa ditemukan vaksin pembasmi virus HIV AIDS. Oleh karenanya cara yang efektif dan efesian untuk sementara waktu adalah peran masyarakat dalam memeranginya.

Mantan Ketua Masyarakat Peduli AIDS Asia Pasifik Cho Myung-hwan misanlnya pernah menyatakan, dalam sepuluh tahun terakhir berbagai upaya penanggulangan HIV telah dilakukan, tetapi epidemic HIV masih terus terjadi, terutama di populasi yang berisiko tertular, seperti pengguna narkoba suntik, pekerja seks, dan lelaki berhubungan sesama jenis.

Karenanya upaya terbaik dalam memberantas bahaya laten HIV AIDS tak lain adalah kesadaran komunal secara lahir batin. Yakni sebuah kesadaran untuk menjauhi segala macam kegiatan dan aktivitas yang bisa memicu penyakit ganas tersebut muncul. (Red/01)

 

Related Posts

1 of 416