NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Kondisi para Pelajar dari wilayah pedalaman yang saat ini menempuh pendidikan di Kota Nunukan menjadi sorotan banyak pihak terutama para pemerhati dunia pendidikan. Keberadaanya yang jauh dari orang tua membuat mereka harus mandiri termasuk dalam tempat tinggal.
Banyak diantara mereka yang terpaksa indekos beramai-ramai untuk memangkas pengeluaran seperti menempati 1 kamar kos hingga 4 orang. Beberapa pelajar dari wialyah CDOB Kabudaya Perbatasan tersebut mengaku sangat terpaksa melakulan hal itu apalagi tuntutan biaya hidup di Kota Nunukan terbilang tinggi.
Sekretaris Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT) Nunukan Taufilk Johan menilai, walalu pembelajaran dalam kendirian adalah penting, namun apabila sudah memberatkan, maka hal itu tak bisa dibiarkan.
“Belajar mandiri memang wajib, tapi yang dialami adik-adik dari wilayah pedalaman tersebut adalah karena terpaksa,” ujar Taufik, Senin (18/11).
Menurut Taufik, dalam menyikapi persoalan ini, semua pihak perlu duduk bersama. Hal tersebut kaerena pendidikan sesungguhnya bukan sekedar hak bagi warga negara akan tetapi juga kewajiban negara dalam mencetak generasi yang berdaya saing.
Selain itu Taufik mengingatkan kepada pihak perusahaan perkebunan, tambang dan perusahan lainya yang beroperasi di wilayah CDOB Kabudaya Perbatasan untuk mempunyai kepedulian terhadap dunia pendidikan. Pengambilan Sumber Daya Alam di wilayah tersebut seharusnya dibarengi konstribusi untuk pemberdayaan Sumber Daya Manusianya.
“Tapi yang saya lihat selama ini, kondisi wilayah CDOB Kabudaya adalah, kekayaan alamya dikeruk sementara kesejahteraan masyarakatnya diabaikan. Saya yakin, kalau semua perusahaan punya kepedulian dalam pendidikan, pasti dengan mudah mereka bangun asrama gratis bagi para pelajar itu,” jelas Taufik.
Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan, Hendrawan mengakui bahwa persoalan yang dialami para pelajar tersebut bukan hal baru. Hanya saja ketabahan hati para pelajar tersebut membuat kondisi mereka jarang diketahui publik. Selain itu, Hendrawan mengakui bahwa dirinya baru saja dilantik sebagai anggota DPRD Nunukan.
“Kita akan bertemu pihak Perusahaan terkit kondisi para pelajar itu. Lagi pula, Keberadaan saya di DPRD ini juga saya wakafkan untuk adik – adik pelajar tersebut,” ungkap Hendra.
Tak hanya pelajar dari CDOB Kabudaya yang menempuh pendidikan di Kota Nunukan saja, namun Politisi Partai NasDem tersebut juga meminta kepada pihak perusahaan untuk peduli pula kepada para putra-putri daerah yang menuntut ilmu diluar kota Nunukan.
Mengenai asrama gratis yang diharapkan para pelajar tersebut, Hendra menilai bahwa permintaan itu tak berlebihan mengingat secara geografis sangat tak memungkinkan bagi para pelajar untuk tak tinggal di Kota Nunukan. Hendra meyakini, apabila semua pihak mempunyai kepedulian dalam pendidikan, pasti asrama tersebut akan terwujud.
“Saya akan segera hubungi teman-teman di DPRD guna membahas hal ini,” tandas Hendra. (edy/san)
Editor: Eriec Dieda