MancanegaraTerbaru

Berikan Tempat Duduk Kepada Lansia di dalam Transportasi Umum Mungkin Sebuah Kesalahan

NUSANTARANEWS.CO – Dalam kehidupan sehari-hari kita disandingkan dengan berbagai situasi dan berbagai pranata. Salah satu yang terkadang menjadi dogma dalam kehidupan sosial adalah perihal sopan santun.

Untuk memperjelas pembahasan ini, berikut adalah sebuah pertanyaan yang harus anda jawab.

Apa yang anda lakukan ketika anda melihat seorang lansia tidak mendapatkan tempat duduk di dalam transportasi umum? Jika anda berada dalam situasi tersebut, tentu kebanyakan orang akan menjawab bahwa mereka akan memberikan tempat duduk mereka untuk para lansia meski dalam realitanya mungkin tidak demikian.

Namun, kini sepertinya hal tersebut perlu anda pertimbangkan ulang. Dilansir dari The Independent, Para ahli telah mengungkapkan bahwa hal itu terkadang menjadi hal yang tidak perlu dilakukan. Menurut para ahli, meminta orang yang lebih tua untuk duduk justru akan memiliki efek yang menghambat bagi kesehatan mereka seiring dengan bertambahnya usia.

Sebenarnya, orang yang berada salam usia semakin tua harus didorog untuk berdiri dan tidak berkecil hati agar dapat menyesuaikan diri menurut pengakuan para ilmuan Oxford.

Baca Juga:  Prabowo Temui Surya Paloh, Rohani: Contoh Teladan Pemimpin Pilihan Rakyat

Sir Muir Gray, penasehat klinis di Public Health England telah mengatakan bahwa orang tua harus mencoba berjalan kaki selama sepuluh menit sehari dan keluarga mereka harus mendorong dan membiasakan para lansia menaiki tangga dari pada menggunakan lift. Berjalan menaiki tangga merupakan bentuk aktifitas fisik yang baik untuk menjaga kesehatan mereka.

Kita harus mengakui bahwa sangat sedikit dari orang yang telah memasuki usia tua di seluruh dunia ini yang memiliki kesadaran untuk tetap berolah raga dan memiliki kebiasaan olahraga teratur pada masa mudanya.

“Kita perlu mendorong aktivitas seiring dengan bertambahnya usia,” ungkap Profesor Gray pada The Sun.

Ia juga menambahkan, bahwa kita harus berpikir dua kali untuk memberikan tempat duduk kita kepada orang tua saat berada dalam transportasi umum, karena alam dunia kesehatan, berdiri bisa menjadi latihan yang bagus untuk para lansia.

Hal-hal sederhana sebagaimana telah digambarkan di atas, merupakan sebuah upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong orang tua agar tetap aktif dan dapat membantu mereka kedepannya agar dapat hidup lebih mandiri di usia tua. Hal itu juga dapat mengurangi kebutuhan mereka akan perawatan sosial. Akan tetapi saat ini hal tersebut masih menjadi persebatan para ahli.

Baca Juga:  Jadi Pembicara Tunggal Prof Abdullah Sanny: Aceh Sudah Saatnya Harus Lebih Maju

Seorang ahli bedah ortopedi Scarlett McNally di Eastbourne District General Hospital, mengatakan bahwa, “kegiatan fisik dapat membalikkan penurunan dan menjaga seseorang di atas ambang batas (berusia lanjut) karena membutuhkan perawatan yang meningkat.”

Hal ini tentu menjadi sangat masuk akal ketika kita melihat banyak sekali lansia di sekitar kita yang kondisi kesehatannya memprihatinkan. Banyak penelitian juga telah menunjukkan bahwa menjaga kebugaran seiring bertambahnya usia dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan mengurangi risiko dimensia.

Para ahli menegaskan bahwa pandangan yang memperlakukan olahraga hanya dilakukan oleh orang yang lebih muda dan orang tua didorong untuk bersantai ria sepanjang harinya adalah salah dan “perlu ditentang”.

Namun, sepertinya hal-hal seperti di atas masih akan menemui kesulitan dilakukan di negara kita. Alih-alih mendukung kesehatan orang yang lebih tua atau orang tua kita sendiri dengan membiarkan mereka tetap melakukan aktivitas fisik seperti berkebun, menaiki tangga, berjalan kaki dalam aktivitasnya sehari-hari, atau berdiri dalam transportasi umum mungkin kita akan di cap sebagai orang yang tidak memiliki sopan santun.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tandatangani MoU Dengan BP POM Tarakan

Oleh karena itu, perlu lebih banyak wacana dan menanamkan pengetahuan di masyarakat akan pentingnya bagi para orang tua untuk tetap melakukan aktivitas fisik.

(Penulis: Riskiana/Editor: Redaksi/NusantaraNews)

Related Posts