Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Bencana Ancam Awal Tahun 2024, Mitigasi Bencana di Jatim Mendesak Dilakukan

Bencana Ancam Awal Tahun 2024, Mitigasi Bencana di Jatim Mendesak Dilakukan
Bencana Ancam Awal Tahun 2024, Mitigasi Bencana di Jatim Mendesak Dilakukan

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Siadi mengatakan mitigasi dan inventarisasi titik-titik kerawanan bencana menjadi strategi yang harus dilakukan Pemprov Jatim dalam pengelolaan bencana yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi, seperti banjir.

“Mitigasi bencana dan rencana kontinjensi menjadi strategi kami dalam pengelolaan banjir yang terjadi di wilayah Jatim. Ini menjadi penting, sehingga kita punya sebuah inventarisasi titik-titik rawan bencana,” katanya, Kamis (7/12/2023).

Politisi Golkar ini mengatakan mengurangi risiko bencana adalah tugas semua perangkat daerah, karena ini melibatkan multi sektor dan harus musti sektor.

“Jadi bukan cuma urusan BPBD atau PU Sumber Daya Air, tapi juga ada peran dari pertanian, ada peran dari pemberdayaan masyarakat, dari pendidikan dan dari kesehatan. Semua punya peran untuk mengurangi kerawanan kita terhadap bencana,” tuturnya.

Menurut dia, langkah-langkah yang harus dilakukan  antara lain membuat rencana tertinggi masuk ke dalam tolak ukur mengukur indeks bencana,yang dirancang dengan matang, “Semakin kita siagakan alat-alat untuk merespon terjadinya bencana, maka akan semakin tinggi indeks resiko bencana itu semakin baik,” imbuhnya.

Baca Juga:  Alumni Lemhannas RI Minta Kejari Inhil, Inspektorat, dan Tipikor Periksa Kominfo

Selain itu, Mantan anggota DPRD kabupaten Malang ini mengatakan bahwa yang tidak kalah penting lagi adalah aksi lapangan sebagai perwujudan dari kesiapsiagaan bencana sebelum bencana itu terjadi, sehingga segalanya sudah bisa dipersiapkan dengan baik dan matang.

“Pada saat musim kering dipikirkan resiko banjir, pada saat lagi hujan pikirkan resiko kekeringan, itu cara kerja kita yang dilakukan di Jawa Timur. Intinya sekali lagi menangani banjir itu kombinasi antara sistem solution,” urainya.

Diketahui, BMKG memprediksi, Intensitas curah hujan di Jawa Timur hingga akhir November 2023 bakal meningkat. Bahkan, hal ini akan berlanjut hingga awal 2024.

Dalam prediksinya, BMKG menyebut, dampak dari kenaikan intensitas hujan ini gegara fenomena La Lina. Sehingga, diperkirakan pada puncak hujan di Februari 2024, intensitas hujan meningkat mulai 20% sampai 70%. (setya)

Related Posts

1 of 99