Hankam

Bebaskan Warga Papua, Pangdam Cendrawasih Desak Pemerintah Hadir

NUSANTARANEWS.CO – Hampir tiga pekan dalam sandera, ratusan warga Papua akhirnya bernapas lega, setelah operasi pembebasan berjalan mulus.

Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit menjelaskan bahwa para sandera mengaku tampak gembira menyambut anggota TNI dan Polisi, menyusul selama berminggu-minggu mereka berada dalam situasi terancam.

“Kita sudah bertemu dengan mereka (warga yang disandera) dan kita lihat sendiri kondisi mereka sangat gembira menyambut kita,” ungkap Mayjen TNI George Elnadus, dalam siaran persnya di lokasi, (17/11).

Mengenai proses penyelamatan para sandera, George Elnadus menjelaskan tak ada satupun warga yang menjadi korban. Operasi pembebasan kali ini, kata dia, berjalan lancar.

“Dan tidak ada satu masyarakat pun yang menjadi korban,” ujarnya.

Meski demikian, dirinya meminta kepada pemerintah untuk tegas dan sigap dalam merespon kelompok-kelompok separatis yang mengancam keutuhan NKRI. “Tentunya pada kesempatan ini saya sampaikan, pemerintah harus hadir. Apabila ada kelompok sipil separatis,” kata dia.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Sebagaimana diketahui, Jum’at (17/11/2017) pagi, saat area pebukitan Kimberley, Papua masih diselimuti kabut tebal, tim pasukan dari Para Komando (Parako) Kopassus dan Peleton Intai Tempur (Tontaipur) Kostrad merangsek masuk mengepung markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) tempat mereka penyanderaan warga.

Satu jam lebih delapan belas menit, operasi yang bertajuk Operasi Raid ini berhasil mengusai Kimberley yang menjadi sarang OPM. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit pun memerintahkan anggotanya untuk bergerak menguasai pos-pos pengamanan kelompok separatis OPM.

Aksi heroik TNI ini mengingatkan kembali akan Operasi Tinombala pada 2016 silam. Ketika, kelompok Santoso alias Abu Wardah yang menolak untuk menyerahkan diri sukses diringkus.

Waktu itu, Tim 29 Bravo 515 Raider Kostrad yang masuk dalam Satgas Tinombala berhasil membekuk Santoso yang notabene pemimpin kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. (*)

Editor: Romandhon

Related Posts