Terbaru

Baru Dilaunching, Perbakin Pesan 10.000 Senjata Buatan Pindad

Empat pucuk senjata
Empat pucuk senjata yang dilounching/Foto AMD/Nusantaranews.co

NUSANTARANEWS.COPT Pindad baru saja melaunching 4 pucuk senjata terbaru buatan mereka. Keempat jenis senjata tersebut adalah Senapan Serbu SS3, Senapan Serbu SSZ Subsonic 5,66 mm, Sub Machine Gun PM3, dan Pistol C52 Premium.

Direktur Utama Pindad, Silmy Karim menjelaskan, SS3 lahir dari pengembangan produk seri sebelumnya, yakni SS1 dan SS2. Berbeda dengan pendahulunya, senapan  serbu dengan kaliber amunisi 7,62 mm tersebut memiliki jarak tembak efektif 400 meter (mekanikal) dan 800 meter (optikal). SS3 memiliki kapasitas magasin 20 butir.

(Baca juga : PT Pindad Produksi 600.000 Senjata Pertahun )

Kemudian jenis G2 Premium merupakan senjata genggam dari pengembangan G2 Combat dan Elit yang biasa dipakai personil militer organik. Namun, G2 Premium lebih diperuntukkan untuk olahraga tembak. Ia memiliki amunisi kaliber 9 mm dengan jarak tembak efektif 25 meter. Dengan berat 1,05 kg, pistol ini memiliki kapasitas magasin 15 butir amunisi.

Produk ketiga, ialah Sub Machine Gun PM3. Senapan laras pendek ini memiliki desain khusus untuk mendukung pertempuran jarak dekat, perang kota dan pembebasan sandera. PM3 dioperasikan dengan amunisi kaliber 9 mm dengan bidikan akurat hingga 75 meter dan kecepatan tembak 750-850 butir per menit.

Baca Juga:  Ikatan Alumni Dayah Abu Lam U Gelar Buka Puasa Bersama

Keempat, yakni SS2 Subsonic (kecepatan di bawah suara). Senapan serbu ini merupakan varian baru dari senapan serbu SS2 laras panjang yang telah lama diproduksi Pindad. Senapan ini dirancang khusus untuk menggunakan munisi subsonic 5.56 mm dengan peredam di laras untuk mendukung operasi senyap. Penggunaan amunisi dan peredam membuat senapan dengan kapasitas magasin 30 butir ini efektif dalam operasi penyergapan. Jarak tembak varian ini mencapai 150-200 meter.

(Baca juga : Perkenalkan, 4 Senjata Baru Produksi Pindad)

Silmy mengungkapkan, khusus untuk pistol G2 Premium, pihaknya telah menandatangani kesepakatan penjualan dengan Perbakin (Persatuan Penembak Indonesia) sebanyak 2.000 pucuk senjata.

“Kesepakatan sebenarnya 10.000 pucuk, tapi tahap awal 2.000 dulu sampai mereka habis (terjual). Kisarannya Rp 350 miliar dalam 3 bulan sudah bisa dikirim,” ungkap Silmy, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/7). (AMD)

Related Posts