Kesehatan

Banyak Ponpes Di Jatim Belum Siap, New Normal Belum Layak Diberlakukan

Banyak Ponpes di Jatim belum siap, New Normal belum layak diberlakukan.
Banyak Ponpes di Jatim belum siap, New Normal belum layak diberlakukan. Aisyah Lilia Agustina, anggota Komisi A DPRD Jatim, Kamis (4/6).

NPondok PesantrenUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Banyak Ponpes di Jatim belum siap, New Normal belum layak diberlakukan. Rencana Pemprov Jatim untuk memberlakukan New Normal di lingkungan pondok pesantren tampaknya akan terganjal. Pasalnya, banyak pondok pesantren di Jatim belum siap memberlakukanya.

Karena tidak siap, pemberlakuan New Normal di lingkungan pondok pesantren diminta untuk di tunda.

“Pemprov harus menyiapkan protokol Covid-19 serta memastikan kesiapan penunjang bagi keberlangsungan proses belajar dan mengajar di pesantren seperti ketersediaan vitamin C, masker, handsanitizer, tempat cuci tangan yang memadai hingga menyiapkan sekat untuk physical distancing belajar di ruangan, juga memastikan tempat tidur yang aman bagi para santri,” ungkapnya anggota Komisi A DPRD Jatim Aisyah Lilia Agustina saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (4/6).

Jika itu semua belum siap, kata wanita yang akrab dipanggil mbak Icha ini maka jangan dipaksa dulu pondok pesantren untuk masuk pada era new normal.  “jika kesiapan itu diabaikan maka dikhawatirkan akan muncul ledakan kasus positif baru Covid-19 klaster Pesantren, dan ini akan sangat amat menyulitkan semua pihak,” ucap politisi PKB ini.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Diberberkan olehnya, Jawa Timur adalah rumah bagi para santri karena cukup banyaknya pesantren yang ada di provinsi ini, yang terdaftar sekitar 6.044 lebih pondok pesantren dengan jumlah ratusan ribu santri. ”Saat ini Jawa Timur menempati Runner up dalam kasus positif terbanyak di bawah DKI Jakarta, jika tidak diambil kebijakan yang hati-hati maka akan berdampak pada banyaknya kasus positif Covid-19 baru yang bermunculan,” sambungnya.

Menyikapi era baru new normal di pesantren dan melihat data di lapangan, sambung Aisyah Lilia alangkah baiknya bagi pesantren yang berada di daerah yang tingkat persebaran virusnya tidak terkendali,

“Sebaiknya new normal di pondok pesantren yang terletak di daerah tersebut, jangan dulu diterapkan, pun juga pesantren yang berada di daerah yang tingkat persebaran virusnya relatif terkendali, wajib mematuhi protokol Covid-19 dengan sangat ketat. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai ada penularan dan persebaran virus di pesantren,” jelasnya.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Sekedar diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan sedikitnya 34.650 alat pelindung diri (APD) untuk 1.286 pondok pesantren (Ponpes) yang berencana membuka kembali kegiatan belajar mengajar pada masa new normal. Selain memberikan APD, Pemprov Jatim juga menyalurkan 464.182 buah masker dan 92.836 blister vitamin C untuk santri, serta 52.759 masker dan 52.759 blister vitamin C untuk ustadz dan ustadzah.(Setya/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,051