EkonomiLintas Nusa

Banyak Kebijakan Menguntungkan, Legislator Demokrat Beber Keuntungan Investasi di Jatim

Banyak kebijakan menguntungkan, Legislator Demokrat beber keuntungan investasi di Jatim.
Banyak kebijakan menguntungkan, Legislator Demokrat beber keuntungan investasi di Jatim/Foto: Wakil Ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Banyak kebijakan menguntungkan, Legislator Demokrat beber keuntungan investasi di Jatim. Propinsi Jatim merupakan satu-satunya di Indonesia yang memiliki kemudahan bagi investor yang akan menanamkan investasi di propinsi  tersebut. Beberapa kemudahan berupa kebijakan dikeluarkan gubernur Khofifah untuk menarik investasi tersebut.

Wakil Ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar mengatakan dalam rentang lima tahun terakhir, realisasi investasi Jatim mengalami dinamika. Dan khusus pada dua tahun terakhir sejak Jatim dipimpin Gubernur Khofifah,sambung mantan birokrat ini realisasi investasi terus terdongkrak naik, setelah dua tahun sebelumnya mengalami perlambatan.

“Bahkan, pada periode Januari sampai dengan September 2020, realisasi investasi Jatim telah melampaui capaian tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp. 66,5 triliun. Sedangkan di tahun 2019 sebesar Rp 58,4 triliun. “Dari sisi pertumbuhan, total investasi Jatim naik 42,1%. Ini adalah yang tertinggi di Jawa, yang sebagian besar justru tumbuh negatif,” jelas pria kelahiran Sumenep Madura ini saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (24/1).

Baca Juga:  Jadi Pembicara Tunggal Prof Abdullah Sanny: Aceh Sudah Saatnya Harus Lebih Maju

Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan pada periode Januari-September 2020, tiga sektor unggulan PMDN di Jatim meliputi sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 23,34 triliun), sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp. 4,37 triliun), dan sektor Industri Makanan (Rp. 3,68 triliun) yang tersebar di lokasi wilayah seperti Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo serta beberapa lokasi lainnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa Jawa Timur semakin memiliki daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Salah satu faktor pendukungnya adalah Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) Jatim yang rendah. “Kita memiliki ICOR yang selalu lebih rendah (5,27) dibanding ICOR rata-rata nasional (6,81) dan beberapa daerah lain seperti DKI Jakarta (7,57), Banten (5,81) dan Jawa Tengah (5,83). Ini menunjukkan bahwa berinvestasi di Jatim lebih efisien daripada rata-rata berinvestasi di Indonesia,” jelas Gubernur Khofifah usai rakor virtual di bidang investasi di Surabaya, Sabtu (23 /1) di Surabaya.

Baca Juga:  Ikatan Alumni Dayah Abu Lam U Gelar Buka Puasa Bersama

ICOR merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi kapital terhadap hasil yang diperoleh dengan menggunakan investasi tersebut. Besaran ICOR adalah proxy efisiensi sebuah perekonomian. Semakin rendah nilai ICOR, mengindikasikan semakin tinggi produktivitas kapital. (setya)

Related Posts

1 of 3,049