Berita UtamaEkonomiLintas NusaPolitik

Banyak Jalan Rusak, Kemiskinan di Bondowoso Sulit Terangkat

Banyak Jalan Rusak, Kemiskinan di Bondowoso Sulit Terangkat
Banyak Jalan Rusak, Kemiskinan di Bondowoso Sulit Terangkat

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pengentasan kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi masing-masing daerah, misalnya di Jawa Timur. Tentunya hal itu juga bisa direalisasi ketika ditunjang sarana infrastruktur yang memadai.

Di Bondowoso misalnya. Sampai saat ini sarana infrastruktur di kabupaten tersebut masih minim dan tentunya untuk pengentasan kemiskinan terkesan jalan ditempat.

Anggota DPRD Jawa Timur Ubaidillah mengatakan saat turun ke Bondowoso masih dikeluhkan permasalahan belum memadainya kondisi jalan bagi masyarakat.

“Saya mengambil contoh di kecamatan Tapen kabupaten Bondowoso. Masyarakat masih mengeluhkan kondisi jalan yang rusak. Ini memprihatinkan sekali karena jalan merupakan sarana untuk menunjang peningkatan perekonomian masyarakat. Kalau kondisi rusak  tentunya ekonomi masyarakat bisa terganggu,”jelas politisi PKB ini, Sabtu (15/7).

Anggota komisi A DPRD Jawa Timur ini mengatakan data kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jember per Maret 2022, ada 105,69 ribu jiwa atau 13,47 persen penduduk Bondowoso yang masuk kategori miskin. Warga Bondowoso yang dikategorikan miskin atau di bawah garis kemiskinan pendapatannya per bulan kurang dari Rp 449.760.

Baca Juga:  Polisi Pamekasan dan LSM Gapura Door To Door Berbagi Bansos Menjelang Bulan Puasa

“Kemiskinan Bondowoso tahun ini memang mengalami penurunan, namun bila dilihat beberapa tahun sebelumnya, juga mengalami kenaikan. Terutama saat pandemi Covid-19 tahun 2022 sampai 2021,”sambungnya.

Menurutnya,jumlah persentase penduduk miskin di Bondowoso juga terbilang lebih tinggi dari Jatim. Data dari BPS Jatim, pada Maret 2022, total kemiskinan, baik perkotaan maupun perdesaan, di Jatim mencapai 4.181 ribu jiwa atau 10,38 persen.

“Bila dibandingkan dengan kabupaten tetangga, yaitu Jember, persentase penduduk miskin per Maret 2022 juga jauh, yaitu 9,39 persen. Sedangkan dibandingkan Situbondo, persentase penduduk miskin mencapai 11,78 persen,” jelasnya.

Ubaidillah menambahkan selain masalah sarana jalan, masyarakat di Bondowoso berharap adanya bantuan pelatihan UMKM dari pemerintah termasuk pula untuk ikut memasarkan produk UMKM di wilayah tersebut.

“Selain gerojokan modal untuk UMKM, pelatihan juga sangat dibutuhkan masyarakat disana. Tentunya dengan peran serta langsung pemerintah bisa diharapkan bisa mengangkat kemiskinan di Bondowoso,” tandasnya. (setya)

Related Posts

1 of 25