NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Saat ini Indonesia tengah menyambut Pemilu 2024 . Pengawalan Pemilu khususnya pada tahap Pemungutan dan Penghitungan Suara menjadi sangat krusial, menuju penetapan hasil Pemilu. Berbagai kecurangan Pemilu dapat terjadi, dan karenanya perlu pengawalan ketat.
Sebagai salah satu bentuk kepedulian dalam menegakkan Demokrasi, Aliansi Rakyat Untuk Demokrasi (ALDERA) mendeklarasikan gerakan Kawal Pemilu 2024 Untuk Demokrasi pada Jumat 14 Juli 2023
“Kami mengajak semua pihak Relawan, Parpol, Media dan Masyarakat Sipil lainnya untuk berkolaborasi mewujudkan Pemilu yang lebih berkualitas,” tutur Narahubung ALDERA, Teddy Wibisana kepada awak media
Lebih lanjut Teddy mengungkapkan, Aliansi Rakyat untuk Demokrasi merupakan upaya untuk menjaga demokrasi dengan mengawal Pemilu yang diinisiasi ALDERA (Aliansi Demokrasi Rakyat), organisasi masyarakat untuk memperjuangkan demokrasi.
“Sejak awal dekade 1990-an, Aldera berperan penting melawan rezim Orde Baru melalui gerakan rakyat untuk melawan kesewenang-wenangan, yang kemudian bersama elemen lainnya melakukan aksi menjatuhkan Soeharto, dan mengantar Indonesia memasuki babak baru,” tandasnya
Ada 4 poin yang dideklarasikan yakni:
1. Pemantauan Pemilu 2024. terutama dalam hal menghitung hasil penghitungan suara Pemilu 2024.
2. ALDERA akan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang peduli demokrasi untuk penghitungan suara secara akurat.
Ini nantinya akan dirilis lebih cepat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
3. Sistem Teknologi Informasi seharusnya akan mempercepat proses perhitungan suara, untuk itu Aldera akan menyajikan data hasil perhitungan suara di setiap TPS yang dipantau ke publik, melalui jagatps.id
4. Preferensi politik aktivis Aldera beragam, tidak ke salah satu capres atau parpol, tetapi memiliki kesamaan yaitu membangun demokrasi substansial, demokrasi yang adil dan mensejahterakan rakyat. Sehingga peoses pengawalan pemilu 2024 akan dipastikan melalui verifikasi yang ketat. (ES)
