NUSANTARANEWS.CO, Ankara – Bank sentral Turki dan Rusia akan memulai pekerjaan untuk mengatur pembayaran parsial untuk impor gas Rusia dalam rubel, sebagaimana yang disepakati oleh kedua negara saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Samarkand pada Jumat lalu, kata Menteri Energi Turki Fatih Donmez.
Dilansir media Turki Yeni Safak bahwa, “Ada kesepakatan untuk membayar gas Rusia dalam rubel. Meski ada perbedaan nilai tukar, ini bukan masalah baru. Kita akan singkirkan perbedaan ini. Sebenarnya, masalah ni sudah dibahas berkali-kali selama tiga atau empat tahun terakhir karena presiden kita punya ide dan strategi dengan banyak negara untuk ‘berdagang. dalam mata uang lokal’, kata Donmez.
Lebih lanjut dijelaskan, “Karena pembeli atau penjual barang tentu ke bank. Bank mentransfer uang sesuai dengan kesepakatan bank sentral terkait. Bank sentral menentukan kurs mana yang akan digunakan dan bagaimana uang itu akan ditransfer.”
Ankara adalah salah satu importir gas terbesar Rusia: tahun lalu menyumbang sekitar 45 persen dari impor gas alam Turki. Rusia mengirimkan gas alamnya ke negara itu melalui dua jalur pipa utama Laut Hitam: Blue Stream dan TurkStream yang memiliki total kapasitas lebih dari 46 miliar meter kubik per tahun. (Banyu)
