Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Ayatullah Khamenei: Peran Spektakuler Perempuan di Iran

Ayatullah Khamenei: Peran spektakuler perempuan di Iran.
Ayatullah Khamenei: Peran spektakuler perempuan di Iran/Tasnim News

NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Ayatullah Khamenei: Peran spektakuler perempuan di Iran. Pemimpin Revolusi Islam tersebut memuji perempuan Iran atas kehadiran mereka yang luar biasa di berbagai bidang sejak kemenangan Revolusi Islam. Hal tersebut disampaikan Pemimpin Revolusi tersebut saat menghadiri konferensi video dalam upacara tahunan yang menandai ulang tahun Hazrat Fatimah Zahra (SAW), putri Nabi Muhammad (SAW).

Dalam pesannya terhadap peringatan para syuhada perempuan, Ayatollah Khamenei memuji para perempuan Iran yang telah menjadi martir, cacat atau dipenjara sebagai salah satu puncak utama dalam Revolusi Islam dan kejayaan Republik Islam.

Pemimpin spiritual itu juga menyoroti iman, pengabdian, dan keberanian luar biasa yang telah ditunjukkan oleh perempuan Iran dalam demonstrasi yang mengarah kepada Revolusi 1979 – serta kehadiran aktif mereka di bidang sains, teknologi, penelitian, sastra, dan seni setelah kemenangan revolusi.

Di sisi lain, Ayatullah Khamenei mengecam gaya hidup dan sudut pandang Barat tentang perempuan dan menyoroti penghormatan Islam terhadap martabat perempuan dan peran kunci mereka dalam keluarga.

Baca Juga:  Pertama di Indonesia, Pekerja Migran Diberangkatkan dari Pendopo Kabupaten

Menurut Pemimpin Tertinggi Iran tersebut, dari sudut pandang Islam, perempuan dan laki-laki setara dalam hal nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. “Kami bangga dengan pandangan Islam, dan bertentangan dengan pandangan Barat tentang perempuan dan gaya hidup.”

Perbedaan mendasar antara pandangan Islam dan Barat tentang perempuan, menurut Ayatullah: Republik Islam sangat menghormati kehormatan dan martabat perempuan, sementara pandangan khas Barat menganggap perempuan sebagai komoditas dan instrumen.

Ayatullah memandang bahwa propaganda Barat tentang Islam, hijab, dan perempuan adalah “kebohongan”. Ayatullah menegaskan bukti yang jelas untuk kebohongan klaim tersebut adalah status wanita di Republik Islam Iran.

Dikatakannya bahwa sebelum berdirinya Republik Islam, Iran tidak pernah memiliki begitu banyak perempuan terpelajar yang terlibat dalam berbagai bidang sosial, budaya, politik, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.

Pandangan Islam tentang perempuan memberikan dasar bagi peran penting ibu dan keluarga, Ayatullah menggarisbawahi bahwa pilar terkuat pendidikan intelektual dan spiritual dan suasana keintiman yang paling sejati adalah terbentuk dalam keluarga.

Baca Juga:  Kemenangan Pilgub Di Depan Mata, Relawan Gen Z Jawa Timur Ajak Kawal Suara Khofifah-Emil di TPS

Ayatullah sangat menyesalkan upaya dari kampanye propaganda Barat dan sejumlah individu yang kebarat-baratan di Iran untuk merendahkan atau menghilangkan peran kunci ibu dalam keluarga. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,050