NUSANTARANEWS.CO – Amerika Serikat dan sekutunya melakukan latihan militer di sekitar semenanjung Korea dan mensimulasikan serangan terhadap Korea Utara.
Dilansir DailyStar, AS juga membuat sistem pertahanan untuk rudal THAAD. Rudal tersebut dipindahkan ke posisinya untuk ditembakkan ke negara yang dipimpin Kim Jong-un itu. Dikatakan, hal ini sengaja dilakukan untuk memberikan tekanan psikis terhadap Kim yang belakangan terus menggelorakan perang terhadap AS dan sekutu.
Namun, Kim tak tinggal diam. Ia bahkan telah berjanji untuk melanjutkan program rudal nuklirnya. Kim juga berjanji untuk memenangkan perang dan membuat Amerika Serikat menjadi daratan abu.
Simak: Nuklir Korut Mengancam, Warga Jepang Mulai Membeli Bunker
Tak hanya AS dan sekutunya, Cina dan Rusia juga mengambil posisi pertahanan militer guna menghadapi potensi perang AS-Korea Utara. Cina kini dilaporkan telah mengeluarkan ancaman mengerikan apabila terjadi peluncuran rudal, serta telah menempatkan pasukan dalam siaga tinggi.
Rusia juga telah melakukan hal yang sama. Mereka telah bersiap untuk mengantisipasi kemungkinan para pengungsi menyeberang ke wilayah Rusia.
Baca: AS-Jepang Sepaham Soal Nuklir Korut, Cina Ajak Perdamaian
Global Times mengeluarkan berita mengancam Pyongyang dengan kosekuensi serius bila rudal diluncurkan. “Perang antara Washington dan Pyongyang telah sampai pada titik nadir. Kali ini kemungkinan lebih besar dari sebelumnya karena sudah melewati titik yang tidak bisa kembali lagi. Semua pemangku kepentingan akan menanggung kosekuensinya karena Pyongyang pasti akan menderita kerugian terbesar,” tulis Global Times pada halaman editorialnya.
Pewarta: Eriec Dieda
Editor: Achmad Sulaiman