NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mempercayai bahwa Indonesia secara mandiri dan berdikari akan mampu mengelola tambang PT Freeport Indonesia. Keyakinan ini bila pada akhirnya pemerintah menyudahi kerja sama kontrak dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa swasta kemudian dapat menggarap tambang Papua, dengan posisinya bukan sebagai pemain tunggal. Melainkan, bisa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebab, menurut dia, kalau pemerintah mengambil alih tambang Freeport, selanjutnya tender akan kembali dibuka. “Saya rasa swasta masuk kalau dibuka tender, bisa lakukan konsorsium dengan BUMN atau BUMD,” ujar Hariyadi di kantornya ditulis Selasa(28/2/2017).
Hariyadi berkata, tender itu nantinya akan diminati banyak investor. Apalagi kalau pemerintah memberikan insentif bagi yang terpilih menggarap tambang Freeport.
“Kalau insentif tergantung negosiasi dengan pemerintah. Para pelaku usaha pertambangan mungkin minta jangka waktu lebih panjang untuk proses bangun smelter, lalu toleransi karena bekas lahan Freeport mahal karena tambang bawah tanah,” ungkap dia.
Segala bentuk insentif itu diharapkan dapat memudahkan pengusaha dalam mengoperasikan tambang. “Jadi, mungkin ada negosiasi di situ buat operasional mereka, jadi visible,” ucap dia.
Reporter: Richard Andika