Mancanegara

Amerika Tidak Akan Netral Lagi Dalam Sengketa di LCS

Amerika Tidak Akan Netral Lagi Dalam Sengketa di LCS.
Amerika Tidak Akan Netral Lagi Dalam Sengketa di LCS/Foto: Tele Trader

NUSANTARANEWS.CO, Washington – Amerika Tidak Akan Netral Lagi Dalam Sengketa di LCS. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan bahwa negaranya bersedia mendukung negara-negara yang mengakui bahwa Cina telah membuat klaim-klaim kedaulatan yang melanggar hukum. Pernyataan itu diberikan kepada wartawan pada hari Rabu (15/7), “AS akan mendukung negara-negara di seluruh penjuru dunia yang mengakui bahwa Cina telah melanggar klaim teritorial atau klaim maritim legal negara itu.”

Pernyataan Pompeo ini mengindikasikan bahwa sikap AS tidak hanya terhadap Laut Cina Selatan (LCS). Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada NHK bahwa AS mengakui kekuasaan administratif Jepang atas Kepulauan Senkaku. Berdasarkan Pasal 5 dari Pakta Keamanan yang mencakup wilayah di bawah kekuasaan administratif Jepang – Pasal tersebut mewajibkan AS untuk membela wilayah itu.

Seperti diketahui, Jepang menguasai Kepulauan Senkaku. Sementara Cina dan Taiwan juga mengeklaimnya. Pemerintah Jepang mempertahankan kepulauan itu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wilayah kedaulatan Jepang, baik dari segi sejarah dan hukum internasional. Dikatakan bahwa tidak ada masalah kedaulatan yang harus diselesaikan atas kepulauan tersebut.

Baca Juga:  EU High Representative Reaffirms ‘Immense Value’ of Strategic Partnership with Morocco

Menyusul pernyataan pernyataan Presiden Trump yang dengan tegas menyatakan bahwa klaim Cina di LCS adalah illegal, dalam sebuah forum daring yang gelar pada Selasa (14/7), pejabat tinggi menegaskanpernyataan itu dengan menyebutkan bahwa AS tidak akan bersikap netral dalam isu maritim, khususnya di LCS, demikian diungkapkan oleh Asisten Menteri Luar Negeri bagi Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik Amerika Serikat (AS), David Stilwell,

Stilwell menekankan bahwa AS akan berpihak pada negara Asia Tenggara jika Cina membangun fasilitas untuk pengeboran sumber daya alam di perairan yang dikuasai oleh negara Asia Tenggara. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,050