Mancanegara

Amerika Kerahkan Pembom B-52H Stratofortress ke Timur Tengah

Amerika kerahkan pembom B-52H Stratofortress ke Timur Tengah.
Amerika kerahkan pembom B-52H Stratofortress ke Timur Tengah/Foto: Komandan CENTCOM, Jenderal Marinir Kenneth Frank McKenzie/Voa

NUSANTARANEWS.CO, Washington – Amerika kerahkan pembom B-52H Stratofortress ke Timur Tengah. Pada hari Rabu (30/12), Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pesawat pembom B-52H ‘Stratofortress’ Angkatan Udara AS dari Pangkalan Angkatan Udara Minot di North Dakota dikerahkan ke Timur Tengah. Pengumuman itu juga menambahkan bahwa hal itu dilakukan sebagai wujud komitmen militer AS untuk keamanan regional sekaligus menunjukkan kemampuan pengerahan kekuatan tempur dalam waktu singkat.

“Komando Pusat AS siap tempur dalam area tanggung jawabnya untuk mencegah musuh potensial. Kami siap dan mampu menanggapi setiap agresi yang ditujukan pada Amerika atau kepentingan kami,” kata komandan CENTCOM, Jenderal Marinir Kenneth Frank McKenzie.

“Kami tidak mencari konflik, tetapi tidak ada yang boleh meremehkan kemampuan kami untuk mempertahankan kekuatan kami atau bertindak tegas dalam menanggapi serangan apa pun,” tegasnya.

Baca Juga:  Rabat’s Choice as World Book Capital, Recognition of Morocco’s Commitment to Culture – Ministry

Sebuah laporan mengutip seorang perwira militer senior AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan pesawat pembom itu dikerahkan sebagai show of force yang ditujukan kepada Iran untuk mencegah Iran melakukan serangan terhadap aset militer maupun tentara AS.

Menurut sumber tersebut, Washington dilaporkan menerima “sinyal” kemungkinan akan adanya serangan Iran di negara tetangga Irak atau di tempat lain di kawasan itu dalam beberapa hari mendatang. Berdasarkan data intelijen, CENTCOM mendeteksi bahwa ada tanda-tanda “ancaman yang cukup substantif” dari Iran yang mungkin terkait dengan peringatan pembunuhan Jenderal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Qasem Soleimani dalam sebuah serangan drone AS pada 3 Januari 2020.

Seperti diketahui, belakangan Washington dan Teheran telah saling memperingatkan. Pada hari Selasa (29/12), Ali Rabiei, juru bicara pemerintah Iran, memperingatkan terhadap militerisasi wilayah Teluk Persia.

“Kami tidak melihat militerisasi di kawasan Teluk Persia untuk kepentingan negara manapun di kawasan atau dunia,” kata Rabiei.

Baca Juga:  Termasuk untuk Indonesia, Raja Maroko King Mohammed VI Tunjuk Dubes Baru

Pengerahan pesawat pembom B-52H ‘Stratofortress’ Angkatan Udara AS ke Timur Tengah tampaknya menunjukkan rasa ketakutan yang meningkat di Washington terkait kekhawatiran kemungkinan terjadinya serangan balas dendam akibat pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani yang terus membayangi. (AS)

Related Posts

1 of 3,050