Berita UtamaMancanegara

Akhirnya, Yingluck Kabur Juga Menghindari Pengadilan Thailand

NUSANTARANEWS.CO, Bangkok – Setelah dikabarkan lari ke Singapura, Yingluck Shinawatra, mantan Perdana Menteri Thailand, terbang ke Dubai, negara tempat abangnya Thaksin Shinawatra tinggal sebagai pelarian politik, setelah menolak putusan pengadilan korupsi yang menjebloskannya ke penjara pada tahun 2008. Menurut sumber dari Partai Puea Thai, partai yang mengusung Yingluck sebagai perdana menteri Thailand saat itu, mengabarkan bahwa Yingluck lebih dulu ke Kamboja lalu terbang ke Singapura untuk tujuan akhir, Dubai.

“Kami mendengar dia ke Kamboja, lalu ke Singapura, terus terbang ke Dubai. Dia telah tiba dalam keadaan selamat di sana sekarang,” kata politisi partai Pue Thai yang menolak disebut namanya seperti dikutip dari Channel News Asia, 26 Agustus 2017.

Yingluck memilih lari ke Dubai sehari setelah absen dari pengadilan yang akan membacakan vonis atas perkara dugaan korupsi subsidi beras pada hari Jumat, 25 Agustus 2017.

Sementara menurut lawan politik mantan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan bahwa pemerintahan rezim militer sementara kemungkinan membantu Yingluck melarikan diri dari negari Gajah Putih tersebut. Oleh karena itu, mereka menyerukan agar diadakan penyelidikan menyeluruh, dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Sabtu (26/08). Mereka mengklaim bahwa Yingluck tidak mungkin meninggalkan negara itu tanpa keterlibatan pihak berwenang.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Deputi Perdana Menteri Prawit Wongsuwan mengatakan mungkin saja Yingluck telah melarikan diri ke luar negeri. Sejumlah media setempat mengutip para pendukung Yingluck yang mengatakan ia telah melarikan diri ke Dubai di Uni Emirat Arab.

Dubai adalah tempat tinggal kakak lelaki Yingluck, yaitu Thaksin Shinawatra yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri Tahiland. Thaksin di dakwa korupsi oleh rezim militer yang berkuasa saat itu dan melarikan diri ke luar negeri sebelum sidang putusannya digelar sembilan tahun lalu.

Sejumlah analis mengatakan Yingluck melarikan diri ke luar negeri adalah skenario terbaik bagi pemerintah guna mencegah putusan pengadilan memicu kekerasan oleh para pendukung Yingluck. (Aya)

Related Posts