NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pimpinan Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengaku sering diberondong pertanyaan, akankah Jakarta baru di bawah Anies-Sandi lebih baik? Ini menyusul setelah berbagai survei putaran kedua yang dipublikasi beberapa lembaga memenangkan Anies-Sandi.
Selain itu, lanjut Denny JA, kemenangan Anies-Sandi yang tinggi, sekitar 5-9 persen, di atas margin or error membuatnya banyak diburu pertanyaan. Menurutnya yang bertanya umumnya datang dari kelas menengah secara ekonomi dan berpendidikan tinggi.
“Kadang mereka menyatakan kekwatirannya terus terang, kadang agak samar,” kata dia, Rabu (5/4/2017) di Jakarta dalam siaran tertulis.
Berdasarkan pemaparan Denny JA, mereka rata-rata khawatir soal komitmen Anies-Sandi dalam menjaga keberagaman dan kebhinekaan Jakarta.
“Dalam berita terutama di media sosial, Anies acapkali diframing berada dalam spektrum terlalu “kanan,” seolah kurang kuat rasa kebangsaannya. Anies-Sandi dianggap kurang pas dengan keindonesiaan yang modern,” sambung dia.
Sekalipun demikian, dirinya mengaku sebaliknya. “Saya justru meyakini yang berbeda. Di bawah Anies-Sandi, justru kebhinekaan dan keberagaman Jakarta akan lebih baik,” ujarnya.
Bagi Denny JA, ia optimis di bawah Anies-Sandi, kebhinekaan justru akan lebih stabil, lebih kuat persatuannya, lebih diterima tak hanya oleh kelas menengah atas, melainkan juga oleh arus bawah, dan lebih diwarnai keadilan sosial.
“Penolakan arus bawah pada Ahok cukup kencang, baik karena alasan kasus al-Maidah, ataupun keadilan sosial (pengggusuran pemda yang kemudian dikalahkan pengadilan, kesenjangan ekonomi yang tercermin dari tingginya Gini Ratio),” beber dia.
“Saya menduga Jakarta di bawah Anies-Sandi akan jauh lebih stabil dibanding di bawah Ahok-Djarot. Sementara para pengusaha, kelas menengah, bahkan pemerintahan nasional membutuhkan Jakarta yang stabil,” tegasnya. (emka)
Editor: Romandhon