NUSANTARANEWS.CO – Air kemasan adalah salah satu penipuan terbesar abad ini. Air adalah salah satu kebutuhan pokok manusia sehari-hari, terutama untuk dikonsumsi sebagai air minum. Beberapa dari kita mungkin mendapatkan air minum kita dari keran di rumah. Namun sebagian terutama masyarakat wilayah perkotaan membeli air minum mereka dengan harga yang cukup mahal setiap harinya.
Dengan harga yang cukup mahal dibandingkan air keran atau air dari sumber mata air yang bisa didapatkan secara gratis, mungkin membuat anda merasa air minum dalam kemasan sebagai sesuatu yang baik. Selain karena label sehat yang biasanya digembar gemborkan, kandungan mineral alami yang tinggi hingga label dari badan-badan kesehatan yang telah mengujinya membuat air minum dalam kemasan menjadi banyak dipilih. Tetapi mungkin memilihnya menjadi kesalahan.
Dilansir dari The Independent, air kemasan pertama yang terdokumentasi adalah di Boston pada tahun 1760-an. Saat itu perusahaan Jackson’s Spa mengemas botol dan menjual air mineral untuk penggunaan ‘terapiutik’. Beberapa perusahaan di Saratoga Springs di Albany juga tampaknya telah mengemas dan menjual air.
Di seluruh dunia, orang minum sekitar 10% lebih banyak air kemasan setiap tahun. Berdasarkan survei Amerika menjadi negara yang mengkonsumsi H2O kemasan lebih banyak daripada orang di setiap negara di dunia selain Cina.
Pada 12,8 miliar galon, atau 39 galon per orang, orang Amerika saat ini minum lebih banyak air kemasan dari pada susu atau bir.
Sebenarnya masih banyak di antara masyarakat di dunia yang menyadari bahwa air dalam kemasan tidak lebih baik dari pada air keran. Namun faktanya kebutuhan akan air kemasan tidak pernah menurun di pasaran, bahkan terus meningkat.
Dalam sebuah laporan baru-baru ini ditemukan bahwa hampir setengah dari semua air kemasan ternyata berasal dari keran, namun ia diproses dan diuji keamanannya lebih lanjut. Pada tahun 2007, Pepsi (Aquafina) dan Nestle (Pure Life) harus mengubah label mereka agar lebih akurat dan jujur untuk mencerminkan produknya.
Kualitas air keran atau ledeng juga sangat bervariasi tergantung dimana tempat anda tinggal. Menurut kesehatan, seharusnya masyarakat juga dapat menerima laporan kualitas air minum tahunan dari setiap sumber air yang mereka konsumsi.
Dari segi rasa dan efek segar ketika meminumnya, ketika disandingkan baik air keran, air ledeng ataupun air kemasan mungkin kebanyakan dari kita tidak bisa membedakannya. Hal ini terbukti dalam sebuah survei uji buta rasa yang baru-baru ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Boston menemukan bahwa hanya air keran yang ternyata dapat diidentifikasi dengan baik oleh orang-orang yang dijadikan responden.
Hal lain yang perlu diperhatikan dari air isi ulang adalah proses pembuatannya yang ekstensif serta sumber daya lain seperti plastik. Bahan plastik air kemasan dihasilkan dari bahan kimia yang memiliki efek tidak mendukung kesehatan tubuh. Dan sayangnya botol plastik air kemasan biasanya hanya bisa digunakan sekali pakai, kemudian dibuang.
Sebuah studi dalam jurnal Enviromental Research Letters mengungkapkan bahwa plastik yang menjadi botol air kemasan yang dikonsumsi orang Amerika pada tahun 2007 berasal dari produk sampingan sekitar 32-54 juta barel minyak. Mungkin anda berpikir penggunaan bahan plastik setidaknya dapat didaur ulang. Namun pada prakteknya tidak seperti yang dipikirkan.
National Geographic melaporkan bahwa untuk setiap enam botol air yang digunakan orang di Amerika hanya satu yang bisa sampai ke tempat daur ulang.
Jadi pikirkan dulu sebelum kita memilih air kemasan sebagai air konsumsi kita sehari-hari. Sebaiknya juga pastikan air keran yang Anda miliki mendapatkan layanan pemeriksaan keamanan untuk dikonsumsi. (Ris/Alya)