MancanegaraPolitik

Aceh Tamiang Gelar Aksi Bela Rasulullah

Aceh Tamiang gelar aksi bela Rasulullah. Pada hari Jum’at (6/11), ba`da shalat Jum`at hingga menjelang sore, ribuan massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan berkumpul di depan halaman kantor Bupati Aceh.
Aceh Tamiang gelar aksi bela Rasulullah. Pada hari Jum’at (6/11), ba`da shalat Jum`at hingga menjelang sore, ribuan massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan berkumpul di depan halaman kantor Bupati Aceh. Dalam box: Bupati Aceh Tamiang H. Mursil SH, MKn turut berorasi.

NUSANTARANEWS.CO. Aceh Tamiang – Aceh Tamiang gelar aksi bela Rasulullah. Pada hari Jum’at (6/11), ba`da shalat Jum`at hingga menjelang sore, ribuan massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mahasisawa, santri, majelis ta’lim, tokoh ulama, pemuka masyarakat, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Majelis Pendidikan Darah (MPD), Bupati serta jajarannya, ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) dan wakil serta  anggotanya, kepolisian dan lain-lainnya se Kabupaten Aceh Tamiang, berkumpul di depan halaman kantor Bupati Aceh Tamiang menggelar unjuk rasa terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melakukan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa agama Islam

Para pengunjuk rasa beorasi bergantian mewakili masing-masing ormas, mengecam dan menyerukan pemboikotan produk yang berasal dari Prancis yang beredar di pasar-pasar swalayan Kabupaten Aceh Tamiang. Ada sekitar 25 jenis produk yag beredar di Aceh Tamiang.

Baca Juga:  Bidik 55 Persen Suara di Sumenep, Cagub Luluk Temui Alumni Annuqayah

“jangankan jabatan nyawapun harus dikorbankan” kata Bupati Aceh Tamiang yang memberi dukungan penuh aksi tersebut. Berturut-turut orasi dilakukan oleh ketua MPU, wakil ketua DPR Fadlon SH, FPI dan seterusnya. Perwakilan aksi unjuk rasa meminta Pemkab Aceh Tamiang untuk mendesak Pimpinan Negara agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis.

Buyunng Arifin sebagai ketua Alwashliyah Aceh Tamiang dalam orasinya menyapaikan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron pantas untuk dihujat karena telah menghina Nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi sekaligus Rasul umat Islam, yang artinya telah melukai hati umat Islam sedunia

Massa perunjuk rasa membawa poster-poster dan sepanduk-spanduk dengan tulisan yang intinya mengecam Presiden macron yang menghina Nabi Muhammad SAW.  Komentar Marcon merupakan tindakan yang mencerminkan tidak menghargai agama di zaman modern, khususnya terhadap agama Islam.  Boleh jadi komentar-komentar Marcon tersebut sebagai cerminan kepanikan negara Prancis yang disebabkan oleh masifnya dakwah Islamiyah di seluruh penjuru dunia dewasa ini sehingga agama Islam dideskritkan.

Baca Juga:  Debat Ketiga, Cagub Luluk Sorot Krisis Lingkungan di Jawa Timur

Menjelang petang, massa semakin besar dengan dengan mengenakan jubah berwarna putih dan hitam yang mendominasi kerumunan massa. Spanduk besar pun terbentang bertulisan “Aksi Damai Bela Nabi, Membela Kehormatan Nabi, Membela Kehormatan Islam. Solidaritas Bela Rasulullah, Mengutuk Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.”

Aksi unjuk rasa damai berjalan tertib dan kondusif dengan kawalan pihak kepolisian yang sebagian besar adalah polisi wanita (polwan) yang kesehariannya memang sangat dekat dengan masyarakat Aceh Tamiang.

Aksi unjuk rasa berakhir dengan tertib. Para pengunjuk rasa membubarkan diri pulang ketempat masing-masing sambil membersihkan sampah sisa-sisa aksi. (ed. Banyu)

Kontributor/Pewarta: Thahar BYs

Related Posts

1 of 3,050