Budaya / SeniPuisi

Rindu Tumbuh di Kepalaku

Sofia, Jangan Lagi Kau Tanyakan Tentang Rindu - Lukisan by Akashay Avsare (Foto: artzolo.com)
Lukisan by Akashay Avsare (Foto: artzolo.com)

Puisi Nurrahman Alif

Rindu Tumbuh di Kepalaku

Ingatanku membangun kampung kenangan
dengan padi-padi permai berbuah rindu kalbuku
kaliini nelangsa sepiku di pedalaman kota sunyi

dengan nasib begitu akrab mengasingkan jiwaku
dari tanah sejarah dimana dahulu dalam cermin kenangan
dirikumengejar capung-capung ke batas senja

ataudi siang bolong diriku menerbangkan layang-layang
sampai menutupi wajah matahari tak ubahnya
cita-citaku mengawang entah ke langit mana saat kini.

Cabeyan, 2017

Mencintaimu Adalah
Mencintai Diri Sendiri

aku akan terus mencintaimu
walau bahasa cintaku selalu
semu di terjemah sepasang
mata elangmu

aku mencintaimu terus-menerus
sampai timur dan barat berpelukan
selatan dan utara bersalaman mencipta
salam akbar kehancuran dari segala
sapaan kecil kerusakan di bumi cinta

namun cintaku tetap utuh dan hidup
di kiamat nanti walau kematian rindu
telah melegenda dalam sajakku tampa
hatimu membaca membiarkan pembaca
yang baik sajak-sajakku hanyalah
kenangandan bunga-bunga kematian

tapi tetap cintaku membuka tirai-tirai
kelembutan di matamu meski kesabaran
sering tumpas ketika bibirmu menyalakan
pelita malu di sendu wajahku berkali-kali

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

barangkali matamu masih berkabut
bimbang, tak melihat menangiscintaku
mengemis sampai terpingsan-pingsan
di mata kakimu siang-malam

Yogyakarta, 2017

Norrahman Alif. Lahir di Sumenep Madura Jawa Timur, 01 Mei 1995. Menulis esai, puisi dan bergit di Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,253