Politik

Provokasi Relawan, UI Lintas Generasi: Jokowi Langgar Sumpah Presiden

Jokowi Saat Sambutan di Sentul (Foto Dok. Antara)
Jokowi Saat Sambutan di Sentul (Foto Dok. Antara)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pernyataan Presiden Jokowi (Joko Widodo) ajak relawannya untuk siap berantem sangat disayangkan oleh sejumlah kalangan. Solidaritas Alumni Universitas Indonesia Lintas Generasi mengaku sangat menyayangkan pernyataan presiden yang memprovokasi dan memecah belah anak bangsa.

“Presiden tidak sepatutnya memprovokasi anak bangsa untuk berpecah belah dengan ucapannya, ‘relawan harus siap berantem’,” kata perwakilan Alumni UI Lintas Generasi dalam videonya, Minggu 5 Agustus 2018.

Alumni UI Lintas Generasi mengatakan bahwa pernyataan Jokowi pada Sabtu 4 Agustus 2018 di Sentul Internasional Convention Center Bogor Jawa Barat dalam acara temu relawan Jokowi, adalah sikap yang melanggar sumpah presiden.

“Karena hal itu melanggar sumpah Presiden yakni menjaga konstitusi dan dasar negara khususnya sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia,” sambungnya.

UI Lintas Generasi juga meminta kepada Presiden, para elit politik dan seluruh komponen bangsa untuk fokus pada menciptakan kesejahteraan, memperbaiki perekonomian rakyat dan menciptakan kedamaian di tengah masyarakat yang selama 4 tahun terkoyak.

Baca Juga:  Blusukan Pasar di Jember, Cabup Fawait  Sorot Minimnya Tempat Ibadah di Pasar

Baca Juga:
Mahasiswa Menerima Tantangan Berkelahi Joko Widodo
Rektor UI Didesak Memberikan Peringatan Keras Kepada Ali Mochtar Ngabalin

Perwakilan Alumni UI Lintas Generasi mengaku kecewa, ketika Indonesia sedang berada dalam kondisi ketidakpastian ekonomi dan beban hidup serta gesekan sosial, justru para elit politik sibuk melakukan manuver dan mengeluarkan pernyataan tidak pantas tanpa mengindahkan fungsi sosial di masyarakat.

Sebelumnya, dikutip dari CNN Indonesia, sejumlah orang yang menamai diri sebagai relawan Joko Widodo (Jokowi) berkumpul dan menggelar rapat umum di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat itulah Presiden Jokowi hadir dan berpesan supaya para relawan harus siap jika harus terlibat perkelahian.

“Tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani,” kata Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8/2018).

Seruan itu pun disambut riuh tepuk tangan dan teriakan puluhan ribu relawan yang hadir. “Jangan ngajak. Kalau diajak?” tanya Jokowi ke relawan.

Baca Juga:  Politik Identitas dan Regenerasi pada Pilkada Serentak 2024

“Berantem!” balas para relawan penuh lantang.

Sayangnya, tak banyak media massa yang mengabadikan momen itu. Sebagian besar media massa dipaksa keluar ruangan sesaat sebelum Jokowi mengumandangkan seruan itu.

Baca Juga: LBH Jakarta Minta Jokowi Merevisi Ucapannya: “Gebuk PKI”

Selang beberapa waktu kemudian, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengonfirmasi seruan Jokowi tersebut. Budi mengatakan memang media massa sengaja diajak keluar karena seruan itu cukup sensitif.

“Pak Presiden hanya ingin sampaikan relawan siap berkelahi jika diajak berkelahi. Tapi jangan mengajak perkelahian. Tapi itu mungkin sensitif di depan awak media,” ucap Budi pada jumpa pers usai pidato Jokowi.

Budi juga menceritakan Jokowi sempat kaget karena para relawan semangat menyambut seruan itu.

“Bahkan Pak Jokowi ngomong ‘Kok kalian disuruh berkelahi kok malah senang?’ Kami jawab, ‘Karena kita semua petarung, Pak’,” tegasnya.

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,051