NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Bursa calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) mulai ramai. Salah satu nama yang cukup berpotensi adalah Prof. Mahfud MD. Ahli hukum Islam dan tata negara ini telah banyak disebut oleh berbagai tokoh dan organisasi. Banyak pihak menilai Mahfud MD dapat diterima oleh semua kalangan.
Belum lama ini Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj menyatakan persetujuannya jika Jokowi menggandeng Mahfud MD dalam Pilpres 2019 mendatang. Said Aqil menilai bagus sekali kepada duet tersebut.
“Bagus, sudah pengalaman sebagai ahli hukum tata negara, kepercayaan Gus Dur, dan bersih,” ujar Said Aqil. Ia menilai skill tersebut yang dibutuhkan Jokowi saat ini, terlebih Mahfud dianggap memiliki kredibilitas dan kapasitas yang tinggi.
Koordinator Masyarakat Maju Demokratis (MMD) Sulaiman Haikal mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya pernyataan Said Aqil tersebut mencerminkan sikap negarawan dan mengayomi khas kyai-kyai sepuh NU. Penilaian Ketau Umum PBNU tersebut dinilainya berdasarkan fakta obyektif dan historis.
“Pernyataan Kyai Said menempatkan kepentingan bangsa ke depan sebagai hal yang utama, berangkat dari situasi obyektif dinamika perpolitikan nasional dan gerak sejarah perjalanan reformasi Indonesia,” ujar Sulaiman, Rabu (18/7/2018).
Aktivis 98 sekaligus mantan ketua Umum Pusat Jaringan Aksi dan Reformasi (PIJAR) ini mengatakan kapasitas Mahfud MD tidak diragukan lagi.
Salah seorang mantan aktivis Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Achmad Sandi mengatakan Mahfud MD merupakan Nahdliyin tulen yang wawasan konstitusinya tidak diragukan lagi. “Dan beliau bukan sosok elitis dan menghargai pemikiran-pemikiran juniornya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ignatius Indro, aktivis 98 yang pernah menjadi pembawa acara Kongkow bersama Gusdur di Radio Jakarta News FM kurun waktu 2003-2005. “Mahfud MD merupakan salah satu kader yang memang dipersiapkan Gusdur untuk menjadi pemimpin masa depan,” tutupnya.
Pewarta : A. Pramono
Editor: A. Pramono
