EkonomiPolitikTerbaru

Tak Dengarkan Komisi XI, APBN-P 2016 Menuai Badai

Ilustrasi APBN 2016/Ilustrasi  via Jogjakartanews/Nusantaranews
Ilustrasi APBN 2016/Ilustrasi via Jogjakartanews/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO – Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir menyesalkan rencana pemerintah yang akan mengajukan revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2016.

Pasalnya, menurut Hafisz, Komisi XI sebelumnya sudah menyarankan pertumbuhan perekonomian hanya sebatasa 5,1%.

“Saya sudah ngotot sampaikan kepada Menkeu (Menteri Keuangan) agar pertumbuhan 5.1% saja. Eh mereka bawa ke Banggar (Badan Anggaran) DPR malah dinaikin jadi 5.2%, inilah akibatnya kalau tidak patuh terhadap apa yang diputuskan komisi XI, akhirnya APBN-P menuai badai,” ungkapnya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jum’at (5/8/2016).

Bahkan, Hafisz menegaskan, saat menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Menkeu sebelumnya, yakni Bambang Brodjonegoro, telah diputuskan bahwa asumsi makro tidak boleh lebih dari 5%.

“Saya yang pimpin rapat kerja komisi XI sama menkeu dan Bappenas, ketika itu sudah kami putuskan asumsi makro dengan pertumbuhan ekonomi 5.1% saja, bahkan secara pribadi cenderung saya memprediksi pertumbuhan 5% saja,” katanya.

Baca Juga:  Ketua DPC PPWI Inhil Dibebaskan Bukan karena Belas Kasihan, Wilson Lalengke: Dedengkot Pungli Saruji Harus Tetap Diproses Hukum

Sekedar informasi, Menkeu Sri Mulyani Indrawati usai rapat kabinet dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mengusulkan adanya pemangkasan anggaran sebesar Rp133,8 triliun dengan memangkas anggaran kementerian/lembaga sebesar Rp65 triliun dan transfer ke daerah Rp68,8 triliun. Sehingga konsekuensinya Sri Mulyani pun mengusulkan adanya revisi APBN-P 2016 kepada Presiden Jokowi dan DPR. (deni/red-01)

Related Posts

1 of 3,052