Budaya / SeniKhazanah

7 Tradisi Unik Saat Lebaran Hanya di Indonesia, Satu Bikin Baper

Halal Bi Halal (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/YouTube)
Halal Bi Halal (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/YouTube)

NUSANTARANEWS.CO.CO, Seputar Lebaran – Suluruh umat Muslim di seluruh menanti-nanti datangnya Peringatan Akbar tahunan yakni Hari Raya Idul Fitri yang populer di Indonesia dengan istilah lebaran. Hari raya besar dalam agama Islam memiliki tradisi unik dan berbeda-beda di seluruh dunia. Apalagi di Indonesia, bisa jadi di tiap-tiap daerah memiliki tradisi unik tersendiri selain tradisi yang umum terjadi di seluruh Indonesia seperti mudik, halal bi halal, petasan, ziarah kubur dan lain-lain. So, apa saja yang menarik di dalam warga Muslim Indonesia di hari lebaran selain Shalat Ied?

Halal Bihalal

Halal Bihalal ini sudah menjadi tradisi yang begitu kental dan penting. Hal ini muncul berdasar doktrin Islam, meski Tuhan Maha Pemaaf dan mengobral maaf-Nya kepada hamba yang taat, tetapi tidak untuk dosa kepada sesama. Juga, karena semakin pesatnya arus urbanisasi, perpindahan penduduk dari desa ke kota, tak memungkinkan untuk sowan, sungkem, dan meminta maaf kepada saudara, teman dan kerabat. Tradisi ini bermula sejak Walisongo jauh-jauh hari membuat tradisi silaturrahmi untuk maaf-memaafkan. Kemudian pada zaman Presiden Soekarno–atas usulan organisator NU yaitu KH Abdul Wahab Chasbullah–halal bihalal ini terlembagakan sebagai sebuah term dan tradisi, yang juga diselenggarakan oleh negara.

Ziarah Kubur

Ziarah kubur merupakan tradisi kalangan muslim Indonesia. Walaupun tidak semua menjalankannya, tapi mayoritas mengikuti tradisi bertamu dan mengirim doa untuk keluarga yang sudah di alam barzah. Tradisi ini merupakan cara untuk mengingat leluhur. Apalagi bagi yang hidup di tanah rantau. Minimal setahun sekali datang ke makam leluhur untuk menabur bunga dan berdoa. Waktu zairah kubur ini di setiap daerah beda-beda. Ada yang sebelum sholat Ied, ada yang setelah shalat Ied. Yang pasti, ziarah di hari raya idul fitri ini dilakukan secara bersama-sama oleh keluarga besar.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Apresiasi Digelarnya Festifal Budaya Banjar

“Oleh-Oleh”

Sejujurnya, jauh di libuk hati orang kampung “oleh-oleh” bukanlah yang pertama dan utama atas penantian sanak saudara yang berada jauh di tanah rantah. Tetapi, kehadiran mereka ke tanaha kelahiran menjenguk orang tua, bertamu ke rumah kerabat dan tetangga. Namun demikian, yang namanya “oleh-oleh” ini, menjadi hal penting juga bagi perantau. Selain sudah menjadi tradisi juga nyaris kurang sempurna berlebaran di kampung bila tidak membawa “oleh-oleh” untuk keluarga, kerabat, bahkan tetangga di kampung halam. Dari oleh-oleh itu yang mahal adalah kebahagiaan yang timbul saat lebaran. Tradisi yang satu ini, setiap tahun pasti menjadi tema iklan sebuah produk yang begitu dramatis dan pasti selalu viral..

Pertanyaan Misterius yang Sulit Dijawab

Fakta yang satu ini benar-benar terjadi di hari kemenangan bagi kalangan Muslim. Kebiasaan ini bisa dialami setiap tahun oleh kalangan muda-mudi yang sudah berumur alias dewasa, baik itu laki-laki maupun perempuan. Semacam insiden kecil, yakni pertanyaan misterius.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Pertanyaan misterius ini, biasa terjadi ketika keluarga besar sedang berkumpul dalam suasana kebahagiaan yang hangat. Dimana semua merasa kembali dalam keadaan fitrah. Sembari saling bercerita pengalaman di tanah rantau (bagi yang merantau), bertukar kabar, dan obrolan santai apa saja yang bisa membuat suasana menjadi lebih khidmat.

Nah, jika ada dari anggota keluarga yang masih single alias jomblo. Siap-siap menerima pertanyaan misterius itu. Walaupun temanya sepele, tapi ketika pertanyaan itu muncul, duh, rasanya seperti terjadi gempa kecil. “Kapan mau menikah? Itu saudaramu yang lebih muda dari kamu sudah punya anak lho…”. Dooorrr… pertanyaan itu seperti rudal menghantan padang dada dan pikiran.

Suara Mercon Alias Petasan (Bukan Bom)

Di sejumlah daerah, lebaran juga identik dengan pesta petasan atau mercon atau long. Pesta petasan ini, dulunya hanya digelar setelah sholat Ied dan ditonton bersama-sama di sekitar masjid. Untuk hari-hari sebelum Hari Raya, biasanya pada malam-malam ganjil di atas tanggal 20 Ramadan. Sekarang, sudah lumrah ada pesta petasan (kembang api) di malam takbiran, persis seperti petasan di malam tahun baru. Di kampung-kampung, suara petasan ini bisa bersumber dari petasan yang masih tradisional, yaitu bikin sendiri dari kertas, ada yang dari karbit, atau bambu. Namun kini sudah beramai-ramai beli petasan. Karena untuk bikin sendiri sudah terkendala oleh aturan hukum yang berlaku.

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Pakaian Baru

Di hari yang fitri tersebut, semua serba baru. Pakaian baru, cat rumah baru, bisa jadi kendaran baru atau handphone baru (tapi tidak untuk istri atau pacara baru ya, ups!) Saking melekatnya tradisi ini, semua brend pakaian berlomba-lomba membuat iklan dengan promosi harga murah. Toko-toko juga mengiklankan barang-barangnnya dengan diskon besar-besaran khusus lebaran. Tradisi ini terus dilestarikan sebagai bentuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dimana, selama bulan puasa khusyuk menjalankan ibadah. Selain itu juga untuk mensyukuri rejeki yang melimbah dan kesehatan yang melimpah pula. Namun, yang utama tetaplah perilaku, sikap, sifat, dan ibadah yang baru alias lebih baik dari sebelumnya.

Ketupat dan Opor

Setiap tahun, dua makanan khas ini selalu ada di meja makan keluarga saat lebaran. Ketupat dan Opor. Begitulah salah satu tradisi yang terus lestari hingga hari ini. Walaupun jenis makanan yang lain juga ada di atas meja. Namun kurang sempurna rasanya jika semua anggota keluarga sudah kumpul, namun ketupat dan opor itu tak ada. Ketupat adalah nasi lembut yang dimasak menggunakan janur kuning. Sedangkan opor ayam adalah masakan ayam dengan santan, bumbu dan rempah-rempah khas yang kaya rasa khas Indonesia.

Penulis: Mugi Riskiana

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,050