NUSANTARANEWS.CO, Bandung – Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa Intitut Teknologi Bandung (Kokesma ITB) menyelenggarakan kegiatan tahunan beranama ITB Cooperative Day (ITBCD). ITBCD tahun 2018 ini merupakan penyelenggaraan yang kedua kalinya setelah sukses menyelenggarakan acara yang sama pada tahun 2016.
Ketua Kokesma ITB Alfontius Linata mengatakan ITBCD dilatarbelakangi oleh rasa prihatin Kokesma ITB terkait sistem koperasi yang semakin luntur dan kalah pamor dengan sistem perekonomian liberal. Padahal keuntungan dan potensi yang akan didapatkan dari sistem ini sangat banyak apabila dikelola dengan baik dan benar.
“Oleh karena itu perlu adanya penguatan dan inovasi koperasi untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat dalam berkoperasi. Selain itu, teknologi informasi yang kini semakin berkembang, mengharuskan sistem koperasi juga perlu diperbarui dengan memanfaatkan teknologi tersebut agar tetap mampu bersaing dalam perekonomian bangsa,” kata Alfontius seperti dikutip rilis yang dikirim kepada NusantaraNews, Jakarta, Senin (19/2/2018).
Alfontius menuturkan, dengan dilatarbelakangi oleh hal-hal tersebut mahasiswa ITB yang tergabung dalam Kokesma ITB berinisiatif mengadakan acara ITBCD sebagai wadah bagi para mahasiswa untuk bisa belajar mengelola koperasi dengan baik dan benar serta dapat bersaing di era perkembangan aplikasi berbasis internet saat ini.
Ia menambahkan, Kokesma ITB ITBCD memberikan banyak inspirasi dan wawasan kepada masyarakat mengenai startup. Mulai dari cara memulai mendapatkan ide hingga mengembangkannya. Pembicara di ITBCD sangat atraktif dalam membawakan pesan yang ingin mereka sampaikan dan membagikan pengalamannya dalam memulai dan mengembangkan startup.
“Acara ITBCD terdiri dari 2 kegiatan yakni lomba aplikasi dan seminar startup,” tuturnya.
Sementara itu Pembina Kokesma ITB Wawan Dhewanto mengapresiasi acara ITBCD tersebut. Ia berharap lomba yang diadakan mampu menghasilkan aplikasi yang dapat membantu koperasi untuk terus berbenah agar bisa mengikuti perkembangan teknologi. Wawan yang juga dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, mengharapkan seminar yang diadakan dapat menginspirasi generasi muda untuk mendirikan startup.
Salah satu rangkaian acara pada ITBCD 2018 kali ini adalah Lomba Aplikasi Koperasi Berbasis Teknologi Informasi. Lomba dalam acara ITBCD 2018 ini diikuti oleh perseorangan atau kelompok (maksimal 3 orang) mahasiswa se-Indonesia. Dalam tahap awal peserta menuangkan ide dalam bentuk paper berisikan ide yang bertema Realizing the Potential of Cooperative by Developing Cooperative-Related App.
Pada tahap awal ada 31 tim yang dinyatakan lolos abstrak. Dari 31 tim, seleksi berlanjut ke tahap seleksi Proposal dan Video dan diperoleh 5 tim yang dinyatakan lolos ke babak final. Babak final sendiri dilaksanakan dalam bentuk presentasi pada Sabtu, 17 Februari 2018 di Hotel Airy Cidadap Bandung.
Presentasi pertama oleh Tim Bismillah dari Universitas Islam Indonesia yang mempresentasikan tentang Go-coop. Go-coop merupakan Game mobile dengan genre RPG (Role Playing Games), bercerita mengenai perjalanan seorang anak untuk dapat masuk koperasi sekolah dengan menyelesaikan berbagai misi petualangan. Presentasi kedua oleh Tim Volunteam dari Universitas Telkom yang mempresentasikan tentang Coop Pocket.
Coop Pocket merupakan Aplikasi android dengan fitur pendaftaran koperasi, pemantauan keadaan koperasi, yang mencakup kondisi keuangan, keuntungan serta jumlah dan status simpanan pokok, wajib dan sukarela. Presentasi ketiga oleh Tim Simsco dari Institut Teknologi Bandung yang mempresentasikan tentang Game simulasi koperasi dengan alur cerita mengajak pemain membantu menyelesaikan permasalahan ekonomi di daerah-daerah dengan mengembangkan koperasi.
Presentasi keempat oleh Tim Red Panther dari Universitas Negeri Semarang yang mempresentasikan tentang Coop Media. Coop Media merupakan sistem administrasi online koperasi yang mempermudah dan mempercepat pelayanan masyarakat dalam hal pemasaran dan pengelolaan dana. Presentasi kelima oleh Tim Poropooh dari Politeknik Negeri Jakarta yang mempresentasikan tentang Kopmaku. Kopmaku merupakan aplikasi mobile yang memudahkan proses transaksi di Koperasi Mahasiswa dengan sistem online, serta dapat mengenalkan Koperasi Mahasiswa kepada masyarakat kampus.
Sebagai rangkaian acara selanjutnya diselenggarakan Seminar Nasional bertema Startup for Young Generation: What and How You Should Deal with It sekaligus pengumuman pemenang lomba pada Minggu, 18 Februari 2018. Seminar ini dibuka oleh Teguh Budiyana, Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Seminar menghadirkan 5 pembicara muda nasional yang berkontribusi dalam pekembangan startup di Indonesia. Di antaranya Erdy Suryadarma (Founder Withmandala.com), Niki Tsuraya Yaumi (COO Goers), Edward Widjonarko (Founder Cicil.id), Abdul Hafizh Asri (Business Development Bukalapak), dan Gibran Huzaifah (CEO E-Fishery). (red)
Editor: Gendon Wibisono