Terbaru

Seluruh Warga Korea Dapat Pesan Langka Dari Pemerintah Korut

NusantaraNews.co, Jakarta – Seluruh warga Korea baik di dalam maupun di luar negeri mendapat pesan tak biasa dari Pemerintah Korea Utara (Korut). Pesan itu berisi seruan perlunya unifikasi atau penyatuan dengan Korea Selatan (Korsel) tanpa bantuan negara lain.

Kantor berita pemerintah Korut, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan pada Kamis (25/1/2018), bahwa semua warga Korea harus mempromosikan kontak, perjalanan, kerja sama antara Korut dan Korsel.

“Semua warga Korea harus melakukan terobosan untuk penyatuan di Semenanjung Korea tanpa bantuan negara lain,” sambung isi seruan. Terkait hal ini, Pyongyang mengklaim pihaknya siap menghancurkan semua tantangan yang menghambat unifikasi di Semenanjung Korea.

KCNA menambahkan, ketegangan militer di Semenanjung Korea merupakan rintangan mendasar untuk perbaikan hubungan dan penyatuan antar-Korea.

Seluruh warga Korea juga didorung oleh Korut untuk melakukan dorongan energik guna meredakan ketegangan militer di Semenanjung Korea. Sebab dengan demikian akan tercipta iklim perdamaian. Bahkan, awal bulan ini Korut meminta Korsel menghentikan latihan militer gabungannya dengan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga:  Kerahkan Baladewa Dukung Khofifah-Emil di Pilgub, Ahmad Dhani: Optimis Menang 60 Persen

Korut menyatakan, latihan militer gabungan tersebut merupakan penyebab utama meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. “Jika Pemerintah Korsel benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus terlebih dulu menghentikan semua tindakan militer dengan AS,” tulis Yonhap mengutip surat kabar Partai Pekerja Korut Rodong Sinmun.

Menurut Rodong Sinmun, persenjataan dan latihan militer bersama skala besar, yang dirancang untuk mengancam serta menyerang Korut, merupakan sumber utama ketegangan antar-Korea. Hal tersebut mendorong situasi di Semenanjung Korea kian tak terprediksi dan berbahaya.

“Kedua Korea tidak dapat menghilangkan ketidakpercayaan dan konfrontasi, dan bergerak menuju penyatuan, di bawah tekanan militer yang terus menerus,” tulis Rodong Sinmun. (M. Yahya)

Sumber: Reuters
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 4