Politik

Mengapa Nusantara Anti Corruption Monitoring Komplain Kahar Muzakir Jadi Ketua Komisi III DPR?

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Nusantara Anti Corruption Monitoring, Santanu Wijaya mempersoalkan Kahar Muzakir yang ditunjuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Ketua Komisi III DPR RI. Ia menuding Kahar Muzakir adalah orang dekat Setya Novanto.

“Dengan menunjuk Kahar Muzakir sebagai Ketua Komisi III DPR RI, maka slogan Golkar Bersih yang diusung saat Munaslub, hanyalah pepesan kosong semata,” kata Santanu dikutip keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Alumnus Magister Hukum UI tersebut menilai, penunjukan Kahar sebagai Ketua Komisi III DPR RI rentan terjadinya konflik kepentingan dengan penegak hukum, terutama KPK. Ia menuding Kahar Muzakir berkepentingan mengamankan kasusnya yang setiap saat bisa dibuka oleh KPK

“Alasannya, Kahar Muzakir berkepentingan mengamankan kasusnya yang setiap saat dibuka oleh KPK. Komisi III DPR akan kembali disandera dan dibenturkan dengan KPK,” kata Santanu.

Selai itu, lanjut Santanu, Kahar Muzakir sangat dekat dengan Setya Novanto. “Kahar yang sangat dekat dengan Novanto, dapat mengatasnamakan sebagai Ketua Komisi III DPR RI untuk bertindak mengamankan Setya Novanto dalam sejumlah dugaan korupsi, seperti dugaan korupsi e-KTP, korupsi PON Riau, Bank Bali, dan lain-lain,” tudingnya.

Baca Juga:  Bawaslu Nunukan Gelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang Pilkada 2024

Kedekatannya dengan Setya Novanto juga, katanya, sempat terlihat saat pria kelahiran tahun 1946 itu membela Setnov dalam skandal Papa Minta Saham yang sangat menimbulkan kegaduhan yang luar biasa hingga menyeret nama Presiden Jokowi.

“Penunjukan Kahar Muzakir sebagai Ketua Komisi III DPR RI adalah wujud ketidakberdayaan Airlangga Hartarto dalam memilih kader-kader bersih yang akan menyelamatkan dan memenangkan Partai Golkar,” kata dia.

Editor: Redaktur

Related Posts