NUSANTARANEWS.CO – Kepala Bidang Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan BPBD Bali, I Komang Kusumaedi, mengaku mengapresiasi kinerja pendamping desa Karangasem dalam membantu pendataan kebencanaan di Bali
BPBD Bali memberikan masing-masing pendamping desa Alat Pelindung Diri (APD) berupa jas anti hujan abu vulkanik, masker dan kacamata yang dapat digunakan jika terjadi hujan abu saat melakukan pendampingan di desa. Ini salah satu bukti atensi dan apresiasi BPBD Bali untuk Pendamping Desa.
Dari pihak Komando Aksi Sukarelawan Banteng Indonesia memberikan tambahan seragam kain, kaos, topi rimba, senter, masker dan kaca abu vulkanik kepada peserta diklatsus.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gunungapi, PVMBG I Gede Suantika menyebutkan pihaknya tidak bisa menjawab kapan waktunya Gunung Agung meletus. PVMBG hanya bisa memberikan data-data pengamatan dan akan menginformasikan secepatnya jika terjadi perubahan prilaku geologi Gunung Agung.
Gede Suantika mengingatkan salah satu rumus untuk perkecil resiko korban bencana, antara lain dengan cara meningkatkan kapasitas.
“Kapasitas individu warga, kapasitas relawan, kapasitas petugas dalam menyikapi bencana itu perlu ditingkatkan, dengan adanya pelatihan, simulasi, focus group discussion, dan sebagainya, seperti yang hari ini dilakukan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (24/12/2017).
Pada kesempatan yang berbeda, Kabid Daya Tarik Wisata Pemkot Denpasar, Gusti Agung Komang Widnyana menjelaskan pemulihan sektor pariwisata akan terus digalakkan.
“Walaupun Denpasar jauh dari pusat erupsi, tapi Denpasar juga terdampak. Di Denpasar juga terdata ada posko pengungsian. Saya yakin Pemkot Denpasar bersama Kabupaten lain telah berupaya bagaimana memulihkan sektor pariwisata,” ungkap Widnyana. (*)
Editor: Romandhon