NUSANTARANEWS.CO, Jombang – Tekad menghijaukan kawasan pegunungan Kendeng dilakukan Perhutani KPH Jombang, Pemkab Jombang bersama Kodim Jombang dengan mengadakan menanam pohon sebanyak 11,5 juta. Aktifitas berbasis penghijauan ini berlangsung di Desa Sumberaji Kecamatan Kabuh, Jombang pada Rabu (13/12/2017).
“Penghijauan sangat penting dan itu harus dilakukan secara rutin,” kata Administrator KPH Jombang, Muhammad Isha.
Menanam pohon sebanyak mungkin di lereng-lereng gunung dan bukit-bukit, lanjut dia akan mengurangi resiko erosi. Kesadaran bersama sangat penting untuk terus dilakukan. Kerjasama lintas institusi juga harus dilakukan.
“Mari kita hijaukan Indonesia dengan kesadaran bersama untuk peduli terhadap lingkungan hidup,” ujarnya.
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia mencatat sedikitnya 1,1 juta hektar atau 2% dari hutan Indonesia setiap tahunnya selalu menurun. Data ini menyebutkan dari sekitar 130 juta hektar hutan yang tersisa di Indonesia, 42 juta diantaranya punah.
Sementara itu berdasdakan laporan Bank Dunia, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 500. 000 hektar/tahun dan menempati ranking teratas di Asia. Seorang peneliti dari University of Maryland, menjelakan laju kerusakan hutan Indonesia mencapai 840.000 hektar/tahun.
Dengan laju kerusakan hutan sebesar itu, serta tidak adanya upaya pencegahan dan pengendalian yang serius, menurut Dosen Universitas Nommensen Medan Hasan Sitorus dalam sebuah ulasannya mengatakan kerusakan tersebut tak menutup kemungkinan akan memicu terjadinya bencana ekologis besar dimasa depan.
Situasi ini semakin diperburuk dengan limbah udara yang dihasilkan oleh kendaraan mesin berbahan bakar fosil serta aktifitas industri yang tak terkendali. Meningkatnya jumlah polutan di Indonesia berbanding lurus dengan kerusakan hutan di Indonesia.
Maka, tak mengherankan jika dalam rilisnya yang diterbitkan tahun 2017, bloomberg.com menempatkan Indonesia di peringkat kedelapan dunia sebagai negara paling mematikan karena polusi udaranya. (*)
Editor: Romandhon