NUSANTARANEWS.CO, Purwakarta – Proyek taman baca yang menelan anggaran miliaran rupiah belum juga diresmikan oleh Pemerintah Daerah Purwakarta dan kini malah terjadi longsor yang menimpa pemuikiman warga di wilayah Ciganea Desa Mekargalih, Purwakarta, Jawa Barat.
Warga menilai, terjadinya lonsor di proyek ini diduga karena pengerjaaan proyek tersebut cenderung asal-asalan. Pasalnya, pagar yang mengelilingi taman baca sudah terlihat retak-retak, dan sebelum terjadi longsor diduga besteknya tidak memenuhi kelayakan tekstur tanah yang labil jurang.
Seorang warga di sekitar proyek, Reza Rinaldi mengaku dirinya melihat langsung kejadian bencana longsor tersebut. Ia menjelaskan, bencana longsor terjadi di area proyek taman baca Ciganea Desa Mekargalih Rt 15 Rw 06 Kec Jatiluhur pada pukul 17.30 WIB Selasa sore lalu. Material longsoran menimpa rumah warga, Arif dengan korban trauma ibu Rani (26), Adnan bayi berusia 22 bulan serta Adlan seorang bayi baru berusia 10 hari.
“Bukan hanya faktor curah hujan saja yang menyebabakan longsor, namun saya duga akibat kontruksi pengerjaan proyek ini yang asal-asalan,” ujar Reza, Kamis (16/11).
Pendapat sama juga disampaikan Reyhan. Ia mempertanyakan besteknya. “Masa belum diresmikan proyek tersebut sudah longsor ini yang harus dievaluasi dinas terkait,” ujar Reyhan.
Pantauan di lapangan, tampak alat berat masih dikerahkan untuk membantu membereskan longsoran pagar dan tanah yang menimpa pemukiman warga setempat. Pasca kejadian, pihak pemborong yang mengerjakan proyek ini langsung sidak ke lapangan. H. Aming, selaku pihak pemborong mengatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Sementara itu, pihak Dinas Pemukiman dan Pertamanan Purwakarta belum memberikan penjelasan mengenai proyek taman baca yang longsor ini. Sejatinya proyek taman baca ini hampir selesai dikerjakan, lahan tanah di lokasi ini statusnya milik Dinas Pekerjaan Unum Perumahan Rakyat (PUPR) dengan memakan anggaran miliaran rupiah.
Beruntung, dalam kejadian ini tidak memakan korban jiwa. (fuljo/kris)
Editor: Eriec Dieda