MancanegaraSpiritualTerbaru

“Ashwin” Rudal Pencegat India yang Mengejutkan Dunia

NUSANTARANEWS.CO – Advanced Air Defense (AAD) adalah rudal anti-balistik yang dirancang untuk mencegat rudal balistik di atmosfir pada ketinggian 30 km (19 mil). AAD adalah rudal sepanjang 7,5 meter yang dilengkapi dengan sistem navigasi, komputer hi-tech dan aktivator elektro-mekanis.

Rudal intersep ini dilengkapi dengan peluncur sendiri, tautan data untuk intersepsi, kemampuan pelacak dan penjelajahan mandiri serta radar yang canggih.

India memiliki sistem Ballistic Missile Defence (BMD) berlapis ganda yang mampu melacak dan menghancurkan rudal musuh baik di dalam (endo) maupun di luar (exo) atmosfer bumi. Keberhasilan tes AAD telah mendorong posisi India setara dengan AS, Rusia dan Israel.

Sistem Prithivi Air Defense (PAD) merupakan sistem rudal intersep jarak jauh. Sepintas, rudal Prithvi Air Defense nampak cukup mumpuni, dengan jarak jangkau 1.250 mil dan ketinggian maksimum 260.000 kaki, membuatnya menjadi pencegat exospheric.

Rudal diprogram terlebih dahulu sebelum diluncurkan oleh pusat komando BMD pada lintasan yang tepat. Sasaran kemudian dikunci dengan menggunakan sistem navigasi inersia yang menerima update midcourse untuk lintasannya berdasarkan data yang berasal dari radar Swordfish. Selanjutnya pada tahap pengejaran terminal beralih ke pencari radar aktifnya sendiri dan menghancurkan target dengan hulu ledaknya.

Baca Juga:  Pengurus HMI dan Kohati Komisariat Tarbiyah UIN Ar-Raniry Resmi Dilantik

Untuk pertahanan di dataran rendah, sistem AAD yang berbahan bakar padat atau Ashwin dapat menghancurkan rudal balistik pada ketinggian maksimum 60.000 sampai 100.000 kaki, dan di kisaran antara 90 dan 125 mil.

Ashwin memiliki kemampuan bereaksi otomatis untuk mencegat rudal balistik musuh sejak terdeteksi oleh radar. Ashwin kemudian melakukan perhitungan jalur lintasan rudal sehingga dengan tapat dapat menghancurkan rudal balistik sebelum mencapai sasarannya.

Paket panduan Ashwin terdiri dari pencari RF aktif dan dilengkapi dengan serat optik giroskop (FOG) dengan drift 0,1 derajat / jam di jantung INS yang menerima update dari radar berbasis darat seperti Radar Pelacakan Jangka Panjang (LRTR) dan Multi-fungsi Fire Control Radar (MFCR) secara konstan. Dalam perjalanan penerbangan, AAD dapat mencapai kecepatan supersonik yang tinggi dan keampuhan sistem proteksi termal serta sistem aktuasinya telah ditunjukkan berulang kali dan itu adalah nosel vektor thrust 3D yang membantu meningkatkan rudal AoA menghancurkan sasaran.

Baca Juga:  Pelaku Pungli di SMPN 1 Tembilahan Semestinya Dituntut Pasal 368 dan UU Tipikor

Radar versi LRTR yang digunakan pada sistem AAD saat ini adalah array L-band yang dapat melacak target balistik dengan radar cross section (RCS) 0,1 sqm dari jarak lebih dari 1.500 km. MFCR, yang merupakan array S-band memiliki jangkauan pelacakan lebih dari 370 km untuk target dengan RCS 0,3 sqm. Kedua radar tersebut mampu melakukan laju lintasan yang bervariasi.

India juga memiliki beberapa sistem tambahan pertahanan rudal balistik: varian jarak jauh dari rudal permukaan-ke-udara Barak-8 yang saat ini sedang dikembangkan dengan Israel yang disebut LR-SAM atau Barak-8ER.

Dengan sistem rudal anti-balistik yang efektif, India merupakan negara keempat di dunia yang memiliki program BMD. Negara lain yang telah mengembangkan sistem pertahanan rudal balistik termasuk AS, Rusia dan Israel.

India saat ini sedang mempercepat penggelaran sistem pertahanan rudal yang lebih maju untuk mencegah ancaman serangan rudal balistik di masa depan. (Banyu)

Related Posts

1 of 13