NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai ikut menciptakan tradisi politik baru di Indonesia. Hal ini disampaikan Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk saat diundang dalam acara sosialisasi caleg PSI.
“Saya kira ini memang tradisi baru di partai Indonesia yang telah dilakukan oleh PSI,” ungkap, Hamdi, Sabtu (4/11/2017).
Hamdi mengapresiasi langkah yang diambil oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan berharap partai lain mengikuti langkah PSI.
“Mudah-mudahan partai-partai lain melakukan proses seperti ini dengan sungguh-sungguh,” lanjutnya.
Hamdi beranggapan PSI dinilai merespon krisis kepemimpinan yang saat ini dihadapi Indonesia.
“Saya kira kan memang banyak keluhan di masyarakat proses tiba-tiba ada kader yang dimajukan entah itu di pilkada maupun DPR itu tidak jelas prosesnya seperti apa,” katanya.
Baca Juga:
Ternyata Logo PSI Sama dengan Sosialis Internasional
PSI Desak KPK Tuntaskan Kasus Korupsi e-KTP
Ini Kompetensi yang Harus Dimiliki Caleg PS
“Dan banyak orang menengarai persoalan-persoalan bermainnya kekuatan-persoalan oligarki dan mungkin di belakang itu ada aroma-aroma korupsi nepotisme dan sebagainya,” sambungnya.
Sebagai informasi hari ini, PSI menggelar uji kelayakan pada 90 orang bakal calon legislatif yang mengikuti proses seleksi bakal Caleg DPR dari PSI. Setidaknya ada 1000 pendaftar yang ingin menggunakan PSI sebagai kendaraan politik menuju kursi DPR.
Dari 1000 orang tersebut terdiri dari DPR tingkat I, II, dan untuk DPR RI ada 200 orang.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon