Politik

Soal Insiden Gatot, Pemerintah RI Diminta Galak Terhadap AS

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo hanya ditolak oleh maskapai penerbangan. Menurutnya, hal itu harus dianalisa apa yang sebenarnya menjadi motif dari penolakan tersebut.

“Itu perlu dianalisa. Apakah ini gestur Amerika tidak berkenan dengan Pak Gatot sebagai Panglima atau individu? Apakah ini alasan Amerika supaya mendapatkan perhatian dari Pak Jokowi?” ungkap Bobby, Jum’at (27/10/2017).

Bobby melanjutkan perlakuan AS terhadap Gatot memang terkesan menyebalkan. Pasalnya penolakan tersebut tidak jelas apa alasanya.

“Kita lihat memang perlakuannya nyebelin banget Amerika. Tahu tahu dibatalin,” ujarnya.

Saat disinggung bahwa apakah insiden tersebut merupakan sinyalmen terhadap pemerintah Jokowi yang kurang bersahabat dengan AS, Bobby beranggapan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia-AS cukup baik.

“Kita lihat ke belakang. Kita ada surplus dan yang terbesar neraca perdagangan 2016, 8 miliar dolar. Dari teknis dia negara saling melaporkan. Hubungan bilateral Indonesia dan Amerika  positif,” lanjutnya.

Baca Juga:  Anggota DPRD Nunukan Akan Perjuangkan Aspirasi Terutama Yang Bersifat Mendesak

Politisi Partai Golkar itu meminta kepada pemerintah Indonesia untuk bersikap, menunjukan bargaining kepada AS. “Kita galak dikit dong, jangan minta klarifikasi nota diplomatiknya. Seharusnya satu kali dua kali duapuluh empat jam tolong jawab, seperti itu,” sambungnya.

Selain itu, Boby juga membantah Kemenlu mampu membangun bargaining terhadap AS. “Kami menyangkalnya Kemenlu bisa membangun  diploamtik dengan berwibawa sehingga kita bisa besar seperti Amerika,” pungkasnya.

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon

Related Posts