NUSANTARANEWS.CO, Manila – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa dirinya tidak tahu pemerintah Amerika Serikat memberikan bantuan kepada pasukan pemerintah dalam pertempuran melawan militan kelompok sipil bersenjata di kota selatan, Marawi.
Lebih lanjut lagi, Duterte mengaku kalau dirinya tidak pernah mendekati Amerika untuk sekadar meminta bantuan.
“Saya tidak menyadari sampai mereka tiba,” kata Duterte dalam briefing media ketika ditanya tentang deukungan AS untuk memerangi milisi pro ISIS di Kota Marawi, seperti dikutip Reuters, Minggu (11/6/2017).
Padahal, juru bicara militer Filipina telah mengkonfirmasi mereka meminta bantuan teknis kepada pasukan AS. Permintaan ini menyusul pertempuran sengit di Marawi pada Jumat (9/6) yang menewaskan 13 pasukan marinir Filipina.
Baca: 13 Marinir Tewas, Filipina Minta Bantuan Pasukan AS
Pertempuran terberat tentara Filipina, khsusunya di Marawi. Sehingga memaksa pihak militer mengerahkan angkatan udara guna mendukung angkatan darat.
“Atas permintaan pemerintah Filipina, pasukan operasi khusus AS membantu militer Filipina dengan operasi yangs edang berlangsung di Marawi,” ujar kedutaan AS dalam sebuah pernyataan. Bantuan pasukan dari AS ini telah dikonfirmasi juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Jo-ar Herrera.
Dan hingga kini sudah 50 tentara Filipina tewas dalam pertempuran melawan militan bersenjata lengkap di Kota Marawi. (ed)
Editor: Eriec Dieda