NUSANTARANEWS.CO – Topik pencegahan kebakaran hutan dewasa ini bukan hanya diperhatikan oleh dunia pemadam kebakaran saja, melainkan oleh kalangan luas. Foto-foto bencana kebakaran yang dramatis serta tragis dari seluruh dunia, misalnya dari Indonesia, Australia, Yunani, Spanyol atau California membuktikan kenaikan jumlah kebakaran hutan yang dahsyat dalam tahun-tahun terakhir ini. Sampai sekarang belum terdapat sebuah sistem integral yang efektif yang mampu mengelola struktur-struktur ancaman kebakaran hutan, lahan dan gambut. Kebutuhannya jelas, dibutuhkan pendekatan integratif untuk menangani tantangan dan ancaman kebakaran besar secara dini dan efisien. Mengenai taktiknya, organisasi pemadam kebakaran Jerman menyarankan urutan RMTM: Radio, mundur, tinjau dan monitor. Konsep yang memenuhi kebutuhan di atas, diciptakan melalui proyek inisial perusahaan SK TEC, RED Division dari kota Menden di Jerman.
Sistem pencegahan kebakaran lewat kamera-kamera sensor, yang diinstalasi secara meluas di titik-titik pengawasan, secara otomatis dan dini mendeteksi kebakaran yang berkembang dan melaporkan perkembangan asapnya kepada pusat operasi pencegahan kebakaran. Sistem pengamatan jarak jauh yang sifatnya digital mampu mentransfer koordinat-koordinat yang tepat tentang perkembangan asap dengan foto yang jelas dan terdokumentasi. Untuk mencegah salah alarm yang dapat menimbulkan operasi besar yang mahal, sebuah dron tanpa awak dikirim ke titik pantau dekat sumber api yang diduga.
Dron mampu mencapai lokasi operasinya dengan sangat cepat, juga dalam medan sulit. Dron tersebut lepas landas dan mendarat secara vertikal, sehingga landasan pacu dan pendaratan tidak diperlukan. Dron mampu mengintai secara dekat dan tepat daerah operasinya. Hal ini terjadi karena dron mempunyai kemampuan untuk melayang, memiliki sistem pencegahan kolisi yang otonom dan juga memiliki program untuk cepat bereaksi baik pada saat melayang ke tempat operasional dan kembali dari tempat tersebut. Di samping itu dron memiliki keterbatas energi, dapat dipengaruhi oleh pihak ketiga, dapat juga mengalami gangguan radio dan lain-lainnya.
Suplai Air Pemadam Api
Dalam keadaan siaga pusat operasi mengantarkan pasukan pemadam api ke lokasi sumber api, bersama dengan data mengenai vegetasi darat, keadaan meteorologis seperti kecepatan angin dan perubahan cuaca berikutnya serta perkembangan kebakaran yang diduga. Selama ini dron yang tidak berawak terusmenerus memantau sumber api tersebut dan tetap mengirimkan gambar-gambar aktual kepada pusat operasi dan kendaraan komando pasukan pemadam api serta kendaraan pemadam api lainnya. Menurut kebutuhannya pusat operasi menyediakan suplai bahan bakar dan air pemadam api yang dibutuhkan. Untuk itu sudah diletakkan depot-depot aman yang dekat dengan lokasi kebakaran dalam bentuk tangki-tangi cepat pasang.
Alat ini terdiri dari komponen yang berbentuk open channel (saluran terbuka) tahan korosi yang dirakit di tempat dan mampu memuat 70.000 liter air dan bisa diangkut lewat Euro Pallet. Alat bisa dipasang dengan mudah dalam waktu 15 menit dan dibongkar dengan mudah setelah dipergunakan. Tempat untuk memasang alat tidak perlu dipersiapkan sebelumnya. Bisa dipasang di mana saja. Tangki-tangki tersebut bisa diisi dari tangki biasa ataupun dari udara.
Kendaraan pemadam api yang biasa fungsinya terbatas karena ketidakmampuan beroperasi di medan yang berat atau sulit. Ketidakmampuan melindungi kendaraan dari api yang marak dan keterbatasan ketangguhan roda kendaraan untuk bisa memasuki kawasan api, menjadi alasan terbatasnya fungsi kendaraan tersebut. Kendaraan yang berperisai dan lintas medan seperti kendaraan pemadam api SK TEC RED sangat diperlukan. Kendaraan penanggulangan bencana yang berperisai ganda dan cepat mampu beroperasi dalam medan yang ekstrim dan mampu berada di tempat yang sangat dekat dengan lokasi kebakaran yang marak.
Sebuah unit dasar pemadam api SK TEC, RED Division terdiri dari lima kendaraan pemadam api basis ditambah dengan satu kendaraan pemadam yang digunakan untuk tugas pembersihan. Satu pasukan pemadam dikoordinir oleh satu mobil kendaraan komando yang dilengkapi dengan peralatan pemadam api yang sama baru dan fungsinya dan bisa mengangkut satu dron untuk memantau perkembangan kebakaran. Untuk pencegahan kebakaran selanjutnya selain daripada dron-dron bisa juga dipakai objek-objek terbang yang statis seperti zeppelin, yang terpasang dengan kamera dan sensorik sebagai strategi pemantauan dan untuk mencegah terjadinya kebakaran lagi.
Dibutuhkan Pelatihan
Tenaga operasi dan komando tim pemadam api dilatih dengan sebuah platform simulasi khusus yang multifungsional sifatnya. KLF Simulator memiliki alat kontrol yang real dalam sistem yang virtual. Dalam sistem yang virtual ini gambaran dari kondisi lingkungan dipresentasikan dalam bentuk data 2D dan 3D. Pengguna simulator dilatih untuk mengerjakan dan menilai tindakan-tindakan prefentif dan manajemen operasi dalam umumnya.
Sistem simulasi yang berbasis IT menjamin kesiapsiagaan pasukan operasi dalam tugas operasi selanjutnya. Sistem gabungan ini bukanlah merupakan hal yang baru. Sebab, sistem pemantauan jarak jauh digital misalnya, sudah diuji dan dioperasikan sejak beberapa tahun yang lalu, juga di Indonesia. Konsep yang tepat untuk mencegah kebakaran besar dapat direalisasikan dengan menggunakan pendekatan tunggal, yang terdiri dari deteksi dini, pemantauan dan pemadaman api kebakaran hutan. Penggunaan sinergetis dari inovasi, perkembangan produk, pelatihan dan simulasi melalui proyek SK TEC, RED Division, mampu mencegah bencana kebakaran secara aman dan efektif. Proyek SK TEC, RED ini akan diperpamerkan di INDO FIREX 2017 (12-14 Juli) di Jakarta oleh protectismundi – GmbH.
Penulis: Steffen Korthals
Editor: Romandhon