Peristiwa

Pakai Senjata Buatan Pindad, Indonesia Juara Tembak di Australia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI AD) telah berhasil menjadi juara umum dalam perlombaan menembak antar negara bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 2017. Predikat penembak terbaik pun juga diraih anggota kontingen Indonesia.

Dalam kompetisi antar tentara lintas negara ini, Indonesia menggunakan senjata buatan dalam negeri. Perlombaan yang berlangsung mulai 5 Mei sampai 26 Mei 2017 ini, peserta penembak asal Indonesia menggunakan senjata buatan PT Pindad.

“Selama berpartisipasi pada Lomba Tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008, dengan menggunakan senjata jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad yang merupakan senjata organik pasukan Kostrad,” kata Ketua Kontongen perlombaan tersebut, Letnan Kolonel Inf Josep T. Sidabutar, yang dikutip dari laman tniad.mil.id, Rabu (31/5/2017).

Senjata SS-2 V4 ini mulai diproduksi PT Pindad pada 2006. Saat itu pasukan TNI AD sedang membutuhkan senapan serbu dengan bobot yang relatif lebih ringan. Senjata ini juga pernah dipakai TNI dalam beberapa operasi militer, termasuk di Aceh.

Baca Juga:  HSN 2024, Cabup Gus Fawait: Sudah Saatnya Santri Tampil Memimpin di Jember

Di AASAM 2017, Indonesia berhasil meraih 28 medali emas, 6 medali perak dan 5 medali perunggu di berbagai materi lomba tembak, baik beregu maupun perorangan.

Petembak terbaik pun berhasil diraih petembak dari kontingen Indonesia yang bernama Serda Woli Hamsan yang kesehariannya berdinas di Detasemen Markas (Denma) Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Raihan ini tentu lebih baik dari Australia yang menjadi tuan rumah. Angkatan Darat Australia memperoleh lebih sedikit medali dengan rincian 14 medali emas, 16 medali perak dan 16 medali perunggu berada di peringkat dua klasemen akhir.

Untuk peringkat ketiga, kontingen dari Angkatan Darat Jepang yang meraih posisi itu memperoleh 10 medali emas, 7 medali perak dan 7 medali perunggu.

Pewarta: Richard Andika
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 19